KUNINGAN (MASS) – Hutang BPJS yang nilainya puluhan milyar jadi buah bibir masyarakat. Terlebih, Dede Sembada yang menjabat Plt Bupati hanya beberapa bulan, terkesan hanya kebagian piring kotornya saja. Termasuk H Dadang Supardan yang kini menjabat Pj Sekda.
Istilah “cuci piring” terlontar dari Dede Sembada dalam percapakan guyon di media sosial facebook baru-baru ini. Dalam komentarnya, Desem berharap ia tidak hanya sekadar kebagian cuci piring saja. Ungkapannya itu dituangkan dalam Bahasa Sunda.
Namun dalam komentar lainnya, Desem menggunakan Bahasa Indonesia dengan memperlihatkan keseriusan dalam berbahasa meski masih di medsos.
“Nah itulah pelajaran bagi TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) bahwa dalam setiap penyusunan anggaran harus sesuai dengan alokasi peruntukan yang diatur peraturan perundang-undangan. Sehingga dalam penyusunan APBD setiap pagu anggaran harus dicantumkan dasar hukum pengaturannya. Agar supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” paparnya.
Dari pemberitaan sebelumnya, tunggakan BPJS mulai menumpuk sejak 2005 silam. Meski sudah dicicil tiap tahun anggaran, tumpukannya kian menggunung. Hingga pada 2018 ini menjadi Rp89 milyar setelah diakumulasikan.
Tepat tahun pilkada, muncul kebijakan baru dari pusat untuk memotong DAU (Dana Alokasi Umum) APBD Kuningan. Angka pemotongannya disesuaikan dengan total hutang yang dimiliki Pemkab Kuningan.
Dede Sembada yang baru saja menjabat Plt Bupati terhitung pertengahan Februari 2018, terpaksa harus menerima kenyataan pahit tersebut. Sehingga tiap bulan, lembaga yang dinahkodainya itu harus nyicil Rp7 milyar dengan memangkas anggaran kegiatan tiap dinas dan badan yang sudah diketok palu.
Menurut beberapa kalangan, Dede Sembada diakui sebagai Bupati Pray, sesuai julukannya selama beberapa bulan ini. Pasalnya, ia kerap dituntut untuk “mencuci piring kotor” agar menjadi pray. (deden)