KUNINGAN (MASS)- Untuk pengelolaan area food court Taman Kota dikelola oleh Dinas Kopdagperin Kabupaten Kuningan.
Meski terlihat sepele mengelola para PKL, padahal lebih rumit karena jumlah yang ada dengan kapasitas area food court Tamkot berbeda. Hal ini membuat dinas yang dipimpin U Kusmana MSi sempat pusing tujuh keliling.
Namun Kusmana bersama Kabid Perdagang Asep Novian MSi mempunyai taktik agar semua PKL bisa masuk tertampung di area food court.
“Awalnya 170, setelah didata ulang ada 134, data ulang lagi akhirnya 116,” jelas Kusmana, Senin usai pertemuan denga PKL.
Mantan Kabag Barjas Setda Kuningan itu menerAngkan, prioritas yang dilakukan oleh dirinya adalah pedagang lama diutmakan bisa berjualan.
Setelah itu para PKL yang mempunyai roda lebih dari 3 harus satu yang boleh berjualan. Ini demi rasa keadilan karena ada yang satu PKL mempunyai tiga roda atau gerobak.
“Cara ini ternyata masih ada 134 PKL dan akhirnya kami berlakukan yang suami istri cukup satu dan akhirnya semua tertampung,” tandasnya.
Diterangkan, dari total 116 PKL itu, hampir 90 PKL kuliner dan sisanya adalah pelaku usaha mainan. Mereka akan menempati bagian depan sehingga tidak mengganggu PKL kuliner.
“Kami benar-benar ingin menata dan membuat area food court rapih,” jelasnya.
Mantan Kabag Umum Setda Kuningan ini juga menerangkan, pada penempatan PKL tidak ada pungutan ataun pun para PKL harus membayar, semuanya gratis.
“Kenapa harus gerobak baru biar rapih dan seragam dan itu pun kami berjuanga agar harganya lebih murah dan dapat dicicil agar bisa meringankan mereka,” ujarnya.
Ia meminta para PKL bisa menjaga keindahan taman kota dan nanti juga ada retribusi kebersihan agar tidak ada penumpukan sampah.
“Kurang apa lagi Pak Bupati kepada PKL semua dipenuhi dan berikan kenyamanan tinggal para PKL nurut,” pungkasnya.(agus)