KUNINGAN (MASS) – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Taruna Kencana melaksanakan kegiatan pembagian buku rapor atau laporan hasil capaiain kompetensi warga belajar pada Minggu, 03 Januari 2021.
Acara ini sebagai ajang evaluasi dan mengukur kualitas pendidikan yang telah di tempuh selama enam bulan. Evaluasi tersebut tidak hanya yang bersifat kognitif, namun lebih menekankan pada pengembangan skill dan kecakapan hidup para warga belajar.
Selain itu sebagai bentuk implementasi standar pendidikan pada aspek penilaian dalam akreditasi.
Menurut salah satu tutor Toto Kuswanto mengatakan bmeski di gelar secara tatap muka, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada seperti menjaga jarak, memakai masker dan tentu saja mengecek suhu badan.
Untuk itu pengurus membagi kegiatan menjadi dua sesi yaitu pada hari Jumat dan Minggu.
Jumlah warga belajarnya pun dibatasi hanya 15 orang setiap sesinya. Hal ini tidak mengurangi makna dan nilai terhadap warga belajar yang tidak hadir.
”Kami melaksanakan kegiatan ini sebagai evaluasi semester, hasilnya disampaikan pada siswa yang bersangkutan. Kita tahun belajar di PKBM tidak menekankan pada aspek transfer knowlegde saja, namun lebih pada program kecakapan hidup seperti berwirausaha dan mengembangkan bakat/minat masing-masing” ujarnya.
Ade Irma (38) warga belajar dari Desa Linggajaya mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh oleh PKBM Taruna Kencana, dirinya mengaku bangga dan tidak malu lagi belajar di pendidikan kesetaraan karena betul-betul setara bahkan ada nilai positifnya bagi mereka yang terlambat menempuh pendidikan.
“Alhamdulillah, setiap minggunya saya belajar meski kebanyakan on line (daring), namun pernah juga ikut simulasi tatap muka,” ujarnya.
Awalnya saya sedikit malu karena usia sudah lebih dari kepala tiga, namun setelah di jalani ternya luar biasa manfaatnya.
Bahkan suaminya juga ikut di Program Kesetaraan Paket B, sehingga manfaatnya banyak sekali.
“Selain belajar, apa pendidikan khususnya juga seperti pelatihan UMKM atau bisnis” ungkap perempuan paruh baya itu.
Di tempat terpisah, Penanggungjawab PKBM Taruna Kencana Aldi Nurcahya menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Kuningan, karena tanpa dukungan semua pihak lembaga pendidikan tidak akan mampu berdiri tegak seperti ini.
Dirinya berharap dengan hadirnya lembaga PKBM Taruna Kencana bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan indeks pembangunan masyarakat (IPM).
Kemudian membuka UMKM baru serta mengikis angka putus sekolah (ATS) usia 21 tahun kebawah di Kabupaten Kuningan.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat yang sudah percaya dan mendukung program pendidikan di lembaga ini,” jelasnya.
Pihak selalu berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan Kuningan yang Makmur Agamis dan Pinunjul (Maju) berbasis Desa, karena itu kami mengangkat Visi Berwawasan, Berkarakter, Modern dan Produktif.
Kedepanya PKBM akan membuka pula program kursus seperti menjahit, komputer atau pengembangan keterampilan lainya bagi masyarakat secara umum.
Dikatakan, seiring dengan pesatnya perkembangan dunia, khususnya bidang teknologi, informasi dan komunikasi maka masyarakat harus di bekali tidak hanya pada pendidikan formal di usia produktif (21 tahun kebawah), namun perlu pula di fikirkan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang sudah berada pada usia dewasa.
Salah satunya melalui pendekatan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). (agus)