KUNINGAN (MASS) – Bukan hanya kalangan seniman, mahasiswa, karyawan bus Luragung, para peternak pun mendambakan perubahan di Kuningan. Suara hatinya itu diekspresikan dengan mengenakan kaos fenomenal.
Seperti tiga peternak sapi asal Kecamatan Ciwaru, mereka ingin Kuningan berubah. Menurut Hamid, salah satu diantara mereka, ia belum merasakan adanya perubahan sifnifikan khususnya dibidang pembangunan ekonomi.
Bukan hanya itu, imbuhnya, dalam upaya mendorong kemandirian masyarakat pun dinilai dia tidak ada pemerataan. “Saya sebagai seorang peternak merasa bahwa sampai saat ini adanya bantuan-bantuan dari pemerintah hanya kepada kelompok-kelompok tertentu saja yang sudah jelas dari awal pun dimodali oleh pemerintah,” ungkapnya, baru-baru ini.
Sedangkan bagi Hamid dan peternak lain sangat jarang tersentuh bantuan dari pemerintah. “Jarang sekali kelompok peternak mandiri seperti kami ini tersentuh oleh bantuan pemerintah, padahal kalau soal kualitas kami pun siap diadu,” ujar Hamid.
Dirinya merasa heran kenapa kue pembangunan hanya dirasakan oleh kelompok tertentu saja. Sementara yang lain tidak bisa menikmatinya meski berkontribusi terhadap kemajuan daerah.
“Saya rasa Kuningan sudah saatnya berganti kepemimpinan dengan pemimpin yang bisa lebih adil kepada seluruh masyarakat, bukan kepada kelompok tertentu saja,” harapnya.
Dirinya sebagai masyarakat kecil hanya berharap ada seorang pemimpin Kuningan yang baru yang bisa mendengar suaranya sekarang ini.
“Pembangunan di Kuningan ini ke depan diharapkan bisa menyentuh kepada berbagai lapisan masyarakat terutama yang membutuhkan, karena Kuningan ini milik seluruh masyarakat, bukan milik satu golongan,” pungkas Hamid. (deden)