KUNINGAN (MASS) – UMKM bukan sekadar tulang punggung perekonomian, mereka merupakan denyut nadi kehidupan masyarakat Kuningan. Dari sudut kota hingga pelosok desa, ribuan pelaku usaha lokal bergerak, berinovasi, dan berkontribusi pada kesejahteraan keluarga serta pembangunan daerah.
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kuningan, berikut gambaran lengkap jumlah UMKM di 32 kecamatan, disajikan secara berurutan.
Sebaran UMKM per Kecamatan di Kabupaten Kuningan (Data Resmi Diskopdagperin)
- Ciawigebang – 4.183
- Cibeureum – 271
- Cibingbin – 1.633
- Cidahu – 2.077
- Cigandamekar – 1.816
- Cigugur – 3.017
- Cilebak – 237
- Cilimus – 2.930
- Cimahi – 921
- Ciniru – 1.015
- Cipicung – 2.282
- Ciwaru – 1.085
- Darma – 3.270
- Garawangi – 2.615
- Hantara – 714
- Jalaksana – 3.151
- Japara – 1.006
- Kadugede – 2.472
- Kalimanggis – 957
- Karangkancana – 412
- Kramatmulya – 2.002
- Kuningan – 6.159
- Lebakwangi – 3.304
- Luragung – 1.192
- Maleber – 1.632
- Mandirancan – 608
- Nusaherang – 1.447
- Pancalang – 2.206
- Pasawahan – 530
- Selajambe – 869
- Sindangagung – 2.305
- Subang – 1.228
Kecamatan Kuningan berada jauh di puncak dengan 6.159 UMKM, membuktikan bahwa pusat kota adalah episentrum ekonomi dan aktivitas usaha terbesar. Ciawigebang, Lebakwangi, Darma, dan Jalaksana juga menjadi magnet ekonomi dengan lebih dari 3.000 UMKM.
Sementara, kecamatan seperti Cibeureum, Cilebak, dan Karangkancana memiliki jumlah UMKM yang lebih rendah, tapi justru menyimpan peluang emas untuk pengembangan usaha baru, inovasi, hingga program pemberdayaan.
Data sebaran UMKM di Kabupaten Kuningan menunjukkan bahwa setiap kecamatan memiliki kontribusi berbeda dalam membangun perekonomian daerah. Kecamatan Kuningan, Ciawigebang, Lebakwangi, Darma, dan Jalaksana menjadi pusat aktivitas terbesar, sementara kecamatan lainnya menawarkan peluang pengembangan yang masih sangat luas.
Informasi ini dapat menjadi dasar pemerintah, khususnya bagi pelaku usaha, dan masyarakat untuk merancang strategi pemberdayaan yang lebih tepat sasaran, mulai dari penguatan kapasitas pelaku UMKM, pemerataan akses permodalan, hingga pemanfaatan teknologi untuk pemasaran produk. (argi)
