KUNINGAN (MASS) – Lomba Vlog Destinasi Wisata yang bertema “Pesona Kuningan Maju Berinovasi” yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan menimbulkan kekecewaan bagi salah seorang peserta lomba.
Hasan, seorang peserta yang ikut mengirimkan karyanya mengaku agak kecewa atas kerja panitia lomba. Kekecewaan Hasan karena ketika ada peserta yang baru mengirimkan karya pada sehari sebelum pengumuman pemenang, malah mendapat juara ketiga.
“Sebenarnya menurut aturan kan lomba ini sudah ditutup sejak tanggal 15 Juli lalu, itu ada buktinya dalam chattingan di grup WA Peserta Lomba Vlog dengan panitia,” ujarnya.
Seharunya, kata Hasan, panitia tidak bisa segampang itu merubah-ubah aturan tanpa memberitahukan dulu pada seluruh peserta.
“Ketika ada video lain yang dikirim peserta pada batas waktu pengiriman karya telah ditutup, maka video itu seharusnya tidak sah diikutkan dalam lomba,” ketusnya.
Hasan menuturkan, lomba Vlog ini dibuka untuk umum sejak Mei lalu, dan pendaftaran peserta sempat diperpanjang karena peserta yang daftar hanya sedikit.
“Hingga pendaftaran diperpanjang sampai akhir Mei bahkan hingga akhir Juni, sampai akhirnya panitia memutuskan pengiriman karya ditutup pada 15 Juli,” katanya.
Meski pada akhirnya, Hasan menerima keputusan panitia yang mengumumkan para pemenang pada Selasa (16/8/2022) ini, namun Ia menilai panitia plin-plan dan tak punya konsistensi.
“Tadi dari pihak disporapar sempat menyatakan bahwa peserta yang meraih juara ke 3 itu gak ada di dalam email. Tapi aneh, kenapa saat dicek ada email masuk, katanya tanggal 15 kemarin dan langsung terpilih jadi juara,” tuturnya heran.
Ia bertanya, apakah secepat itu dewan juri melakukan penilaian pada peserta yang “nyusul” tersebut. Yang membuatnya merasa aneh lagi, peserta yang mengirim email terakhir ini malah mendapat undangan pengumuman pemenang, padahal dalam undangan sendiri namanya tidak tercantum dalam daftar undangan.
“Katanya undangan disampaikan melalui japri kepada para peserta yang tercantum namanya, tapi kenapa yang tidak ada namanya pun mendapat kiriman undangan via WA?,” tanya dia.
Secara pribadi, Hasan mengakui, masalah menang atau kalah itu sudah biasa, karena tujuan dirinya ikut jadi peserta lomba ini adalah berkarya untuk membangkitkan wisata Kuningan.
Kekecewaan Hasan ini sempat diunggah dalam video di akun Tiktok dirinya. Hasan menuliskan kata-kata “Mekanisme Sulit, Manajemen Sulit, Juri Pelit” dalam unggahannya tersebut.
Ketika dikonfirmasikan, Kadisporapar Kuningan, Dr H Toto Toharudin tidak memberikan penjelasan. Ia mengarahkan kuninganmass.com untuk menanyakan soal kekecewaan tersebut ke kabid pemasaran, anak buahnya. (deden)