KUNINGAN (MASS)- Pada tanggal 18 November 1912, K.H. Ahmad Dahlan mendirikan persyarikatan Muhammadiyah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di masyarakat pada saat itu seperti kemiskinan, kebodohan, rusaknya Akidah Islam, dan ketertinggalan umat Islam dari bangsa-bangsa Eropa.
Adapun misi dakwah pertama yang diusung oleh K.H. Ahmad Dahlan bersama Muhammadiyah adalah mengajak umat Islam untuk hidup sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Karena ia melihat banyak sekali umat islam yang telah jauh melenceng dari apa yang digariskan oleh Nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah didirikan sebagai jawaban terhadap runtuhnya nilai-nilai kemanusiaan akibat dampak sistem tanam paksa yang dijalankan pemerintah kolonial hindia-belanda yang melahirkan kebodohan, rusaknya akidah, dan kemiskinan yang merajalela.
Dengan hadirnya Muhammadiyah diharapkan dapat memurnikan akidah islam dan mencerdaskan umat serta mengentaskan kemiskinan agar terciptanya kehidupan yang sejahtera di masyarakat.
Bersama Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan mereformasi sistem dakwah agama dan pendidikan islam. Beliau membangun sekolah-sekolah Islam modern.
Selain itu, di Muhammadiyah beliau membuat divisi Penolong Kesengsaraan Umat (PKU) yang bertugas mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan sarana kesehatan, panti yatim piatu, dan rumah penampungan bagi orang miskin.
Berangkat dari hal itu, hendaknya sebagai kader Muhammadiyah kita harus tetap istiqomah meneruskan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan di persyarikatan Muhammadiyah ini dalam mencerahkan kondisi umat dari gelapnya kebodohan dan kesengsaran.
Mari kita jadikan persyarikatan Muhammadiyah ini sebagai wadah bagi kita untuk terus berfastabiqul khairat dalam mencapai ridha Allah SWT. Janganlah kita gadaikan Muhammadiyah dengan suatu hal apapun, janganlah kita menghianati Muhammadiyah.
Ingatlah pesan K.H. Ahmad Dahlan “hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.”***
Penulis : Sutrisna Muarif Habib
Kabid Riset dan Keilmuan PC IMM Kuningan