KUNINGAN (MASS) -Jamaah Idul Fitri yang semoga dirahmati Allah. Sejalan dengan perjuangan meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT. dalam rangkaian Shalat Idul Fitri ini, keagungan Allah SWT. terpatri dalam gema takbîr, tahlîl dan tahmîd.
Tentunya semua ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada yang telah memberikan hidayah, kekuatan dan kesabaran dalam perjuangan ibadah Ramadhan, Dia-lah raja pemilik langit dan bumi Allah SWT. yang senantiasa menebar dengan berjuta kasih sayangNya.
Allahu akbar 3x walillahilhamd,
Pergeseran waktu kini memisahkan kita dengan Bulan Ramadhan yang penuh berkah,
Bulan yang membawa aneka kebaikan dan pengampunan dosa.
Bulan yang mengisi hati kita dengan keimanan
Bulan pengendali nafsu dan menegakkan sikap disiplin.
Bulan yang mengompakan kejamaahan, masjid-masjid menjadi makmur, anggota keluarga lebih sering dipertemukan, dan energi rasa peduli sosial tumbuh berkembang dalam menebar manfaat.
Pagi ini Ramadhan telah melambaian tangannya, tidak lagi menyertai kita.
Dalam keharuan kita penuh harap, sejalan dengan doa Rasulullah SAW., saat Ramadhan berakhir, kita ingin agar puasa kita diterimaNya, dosa kita diampuniNya, dan semua kita tdak terhina saat kembali ke hadirat Allah SWT.
Allahu akbar 3x walillahilhamd,
Tujuan akhir dari ibadah Ramadhan adalah predikat TAKWA, di mana, jangka pendeknya di dunia, tampil hidup penuh kemulyaan. Dan jangka panjangnya di akhirat, akan menjadi penghuni Syurga melalui pintu Syurga Ar Rayyan. Sabda Rasulullah SAW.:
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut ar rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, Mana orang yang berpuasa. Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Semoga terkabulkan untuk kita sekalian.
Jamaah Idul Fitri Rohimakumullah,
Sesudah ayat perintah berpuasa pada QS. Al Baqarah 183, selanjutnya pada ayat 185 Surat Al Baqarah, Allah memohon kepada kita:
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Pembagian manusia dalam konsfigurasi indah, menurut Imam Ghazali;
Pertama, dengan ilmunya manusia harus bermanfaat untuk manusia lainnya (khoerunnas anfauhumlinnas)
Kedua, dengan ruhaninya, manusia harus mampu kembali kepada Allah dengan modal fitri/kesucian.
Ketiga, dengan jasadnya, manusia akan jadi santapan cacing tanah.
Melalui pendidikan Ramadhan itulah, sebagai laboratorium yang mematangkan SDM untuk sehat jasmani rohani, yang bermuaatan olah rasa, olah pikir dan kendali sikap.
Nabi memberi kabar bahwa tong sampah yang paling busuk adalah perut manusia.
Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk yaitu perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas HR At-Tirmidzi (2380), Ibnu Majah (3349), Ahmad (4/132),
Karena itu, sehat dan sterilnya perut pun adalah melalui keraturan makanan atau berpuasa. Sebagaimana Nabi Saw bersabda :”Perut adalah rumah penyakit, dan pengaturan makanan adalah obat utamanya.” (Sahih-Muslim).
Allahu akbar 3x walillahilhamd,
Terdapat mutiara Pesan Suskes Idul Fitri dari Modal Ramadhan, sebagaimana terdapat dalam karya sastra, yang berjudul Andai Ramadhan bisa bicara”
Andai Ramadhan bisa bicara, ia akan berpesan;
Jangan kau lupakan aku, karena kau dapat berjumpa denganku di 6 hari Bulan Syawal, di Hari Senin dan Kamis, pada puasa ayyamul baidh tanggal 13, 14, 15 Bulan Qamariah, pada hari Arafah, pada 10 Muharam, atau turut puasanya Nabi Daud.
Perjumpaan indah ini akan membuat nafsumu terkendali dalam hidup stabil dan tenteram.
Andai Ramadhan bisa bicara, ia akan berpesan;
Setelah aku pergi jangan kau beiarkan Al Quran bersampulkan debu. Buatlah jadwal rutin untuk berjumpa Al Quran.
Ketahuilah, sabda Rasulullah SAW. dalam HR. Imam Ahmad & At Tabrani): Puasa dan al Qur’an itu akan memohon kepada Allah untuk dapat memberi syafaat/pertolongan di Hari Kiamat. Dan Allah SWT. memperkenankan keduanya memberika syafaat.
Andai Ramadhan bisa bicara, ia akan berpesan;
Setelah aku pergi jangan kau tinggalkan shalat malam, walaupun hanya sanggup beberapa rakaat saja. Karena ini sebagai jembatan mendekatkan diri dengan Raja pemilik langit dan bumi, Allah SWT.
Andai Ramadhan bisa bicara, ia akan berpesan;
Setelah aku pergi jangan kau tinggalkan aneka kebaikan. Rasulullah SAW. Bersabda: Amalan yang paling dicintai Allah, adalah amalan yang kontinyu walaupun sedikit. (HR. Muslim)
Andai Ramadhan bisa bicara, ia akan berpesan;
Kun Rabbaniyan, walaa-takun Ramadhaniyan !!!
Janganlah kau beribadah hanya di Bulan Ramadhan saja, karena Allah SWT. pemilik dari totalitas waktu.
Allahu akbar 3x walillahilhamd,
Umumnya kita mengakui, betapa Allah lebih dekat kita rasakan.
Penting kemudian kita amalkan, ulama tasawuf Ibn Athaillah, ia membentangkan 9 tingkatan / maqam yang dapat memperjumkan kita untuk selalu berjumpa Allah SWT;
Maqam taubat (berjuang selalui menyucikan diri)
Maqam zuhud (tidak terlampau cinta dunia)
Maqam shabar (mengendalikan diri)
Maqam syukur (berterima kasih kepada Allah)
Maqam khauf (ada rasa takut kepada larangan Allah)
Maqam raja (penuh harap kepada Allah)
Maqam ridha (menerima total akan kepastian Allah)
Maqam tawakkal (berserah diri)
Maqam mahabbah (cinta tertinggi hanya kepada Allah)
Sembilan maqom itulah yang sejalan dengan pembeitahuan Allah, bahwa sesungguhnya Dia sangat dekat degan hambaNya.
Allahu akbar 3x walillahilhamd,
Waspadalah dengan aneka tantangan zaman, yang potensial banyak menjauhnya manusia dengan Allah SWT.
Keakraban hp banyak mengalahkan persahabatan dengan Al Quran. (350 trilyun dana masyarakat kita yang tersedot fulsa/quota internet dari 132 Juta pengguna internet di Indonesia). Seakan-akan bagai pisau yang memiliki fungsi ganda, masyarakat lebih banyak teriris dengan tajamnya pisau. Padahal Islam adalah agama yang mendorong semangat pemanfaatan IPTEK untuk kemaslahan hidup. (QS. Al Baqarah, 2: 164)
Kini hadir istilah Gerakan campaign anti phubbing, yaitu perilaku sibuk main hp dan mengabaikan orang ada di hadapannya, yang seakan-akan masyarakat banyak bersikap anti social. Sementara kita didik Allah untuk selalu bersilaturahim.
Kehadiran Idul Fitri inilah, ingin kita selalu bersama fitrah/agama/tuntunan Allah SWT. QS. Ar Ruum: 30
Tindak lanjut kita setelah Ramadhan, melalui Bulan Syawal sebagai bulan yang mengandung arti peningkatan, perlu membuktikan perwujudan takwa, membuktikan kembali fitri, hidup sejalan dengan fitrah Allah, serta membuktikan kita meraih kemenangan
Allahu akbar 3x walillahilhamd,
Bagaian dari ciri, keberhasilan puasa, Allah mengabarkan untuk melalkukan pembelajaran/ibrah atas peristiwa di makhluk lain: Induk ayam, ulat dan ular
…..dan sesungguhnya pada binatang ternak betul-betul terdapat pelajaran bagi kalian. (an Nahl : 66)
Induk Ayam mengeram telur menjadi makhluk baru (anak ayam)
Ulat, berpuasa dengan membungkus badan dalam kepompong
Wajah, berubah jadi indah
Nama, berubah jadi kupu kupu
Makanan, berubah jadi mengisap madu
Cara bergerak, berubah dari menjalar jadi terbang
Tabiat dan sifat, berubah. Ketika jadi ulat, perusak daun. Ketika jadi kupu-kupu, menghidupkan dan membantu penyerbukan bunga
Yang jangan sampai terjadi, yaitu puasanya ular:
Ular ingin menanggalkan kulit lamanya dengan berpuasa, namun:
Wajah tetap sama
Nama, tetap ular
Makanan, tetap sama
Cara bergerak, sama
Tabiat dan sifat, sama
Semoga kita berhasil shaum dengan takwa, yang bermanfaat dan maslahat untuk sesama manusia.
Mari kita akhiri dengan berdoa.
Ya Allah saat-saat kami segenap hamba-hamba-Mu, bersimpuh di tempat suci yang penuh rakhmat,
Bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini dalam cinta karenaMu dan dalam ketaatan kepadaMu, jangan Engkau biarkan setan musuhMu menggerogoti persaudaraan kami.
Ya Allah, berilah bimbinganMu untuk pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil dengan syariatMu di atas bumi yang tidak sejengkalpun melainkan semuanya milikMu.
Ya Allah, Yang Maha Kuasa, kami mohon yang sakit Engkau sembuhkan, yang lupa Engkau ingatkan, yang gelisah Engkau tenteramkan, yang sedih Engkau gembirakan, yang meminta Engkau kabulkan limpahan rizki.
Ampuni kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, isteri kami, belum mampu mendidik dan membahagiakan mereka.
Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka,
Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka, Ya Rabb. Berikan kesempatan kami berbakti kepada mereka, Ya Allah. Lembutkan hati mereka untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu, Ya Allah.
Dan, jika Engkau telah mengambil mereka ke haribaanMu, maka basuhlah mereka dengan kelembutan ampunan dan rakhmatMu, serta pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat syurga tidak akan nikmat tanpa bersama kedua orang tua kami.
Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya mampir sejenak, hanya Engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi jalan kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh yang dapat memuliakan ibu bapak kami.***
Pesan Sukses Idul Fitri
Khotbah Idul Fitri 1440 H.
Di Masjid Baerturahman Kelurahan Awirarangan Kuningan
Disampaikan Oleh : Ugin Lugina
(Pengawas PAI SMA / Ketua DMI Kab. Kuningan)