KUNINGAN (MASS) – Apa yang dilakukan warga perumahan ini, merupakan hal yang patut dicontoh. Adalah Perumahan Alam Asri Kuningan, yang mencanangkan bakal punya Alam Asri Islamic Center.
Bukan cuman wacana, rencana itu bahkan sudah berprogres. Dan pada hari ini, Senin (28/8/2023) pagi, dilakukan peletakan batu pertama secara simbolik, penanda pembangunan area Islamic Center dimulai.
Peletakan batu pertama sendiri, dihadiri para tokoh mulai dari Ketua MUI Kuningan KH Dodo Syarif Hidayatulloh, anggota DPRD Ihsan Marzuki, serta perangkat pejabat.
Hadir juga, Ketua ICMI Kuningan, Ketua PD Muhammadiyyah, Ketua BKPRMI, Ketua IDI, serta tokoh pengusaha seperti H Rokhmat Ardiyan, M Fariid, dr Asad dan tokoh lainnya.
Pengembangan Alam Asri Islamic Center sendiri, rencananya akan berdiri bangunan 3 lantai dengan berbagai fungsi. Bangunan yang rencananya berada di sekitar Masjid Jami itu, dicanangkan bakal menghabiskan biaya mencapai Rp 1,104 Milyar.
Nantinya, 3 lantai tersebut masing-masing akan diisi dengan kebutuhan yang berbeda, mulai dari dapur umum, TPA, serta ruang aula dan rooftop.
Ketua Panitia Dr Fahruz Zaman Fadhly M Pd, mengatakan bahwa target pembangunan ini adalah 3 bulan kedepan. Islamic Center ini, bakal jadi pusat dakwah islam.
“Dakwah islam itu kan tidak sekedar amar maruf nahyi munkar tapi bagaimana merekayasa peradaban, yang di dalamnya ada unsur pendidikan, ekonomi, sosial,” ungkapnya.
Problem umat saat ini banyak di setiap sektor, kata Fahruz. Dan karenanya, masjid diharapkan bisa menyelesaikan problem ummat dengan baik dan lebih dekat, masjid harus bisa sebagai problem solver.
“Mengutip Pak Kyai Dodo, Mesjid bukan hanya (pusat) peribadatan aja, masjid bukan hanya dimakmurkan ibadahnya saha, tapi jemaahnya juga,” ujarnya.
Ia mengilustrasikan, mungkin saja ada orang ke mesjid dan pulangnya tidak bisa makan, tidak bisa berusaha. Karenanya, masjid harus bisa menjawab kebutuhan ummat.
Ia mencanangkan, nantinya Islamic center selain untuk tempat pendidikan, tempat ekonomi ummat, juga ramah musafir dan kaum dhuafa.
Rencananya, akan ada dapur umum untuk makan gratis, beras gratis (mediasi antara yang berlebih dan kekurangan), serta tempat tidur untuk musafir misalnya.
Dalam kesempatan itu, peletakan batu pertama dilakukan beberapa tokoh yang hadir. Pasca peletakan batu, jemaah melanjutkan kegiatan dengan doa dan makan bersama. (eki)