KUNINGAN (MASS) – Gimik (bahasa Inggris: Gimmick), merupakan salah satu istilah dalam seni pertunjukan yang berarti, seni gerak tipu tubuh. Tujuannya menciptakan suasana, citra, pengelabuan, efek kejut hingga demi meyakinkan penonton.
Berkaitan istilah gimik, yang lebih pantas mengaplikasikan istilah gimik ini adalah dunia artis dan entertaiment. Karena memiliki tujuan untuk menaikkan rating yang kemudian berdampak kepada eksistensi dan ujungnya banjir job.
Namun akhir-akhir ini gimik dipakai sebagian politikus. Padahal para politikus tidak usah melakukan gimik untuk mendapatkan job. Ataukah mereka lupa masih punya banyak job yang harus diselesaikan? Atau para politikus ini tidak paham dan tidak tahu apa yang menjadi job mereka? sehingga harus membuat gimik untuk mendapatkan dan menambah job?
Dan parahnya, gimik yang dilakukan para politikus itu dengan cara merusak fasilitas atau sarpras yang sebetulnya dibeli pakai uang rakyat. Saat kami mahasiswa (rakyat) berdemo ke gedung dewan, jangankan untuk merusak fasilitas dan sarpras yang ada di sana, yang ada kami dijaga ketat oleh aparat. Padahal kami sebagai rakyat lebih berhak atas semua fasilitas yang ada di gedung dewan tersebut.
Bagi kami sebagai rakyat, tidak masalah siapa menjabat komisi apa dan dari partai mana saja yang masuk jadi AKD. Bagi kami tidak masalah selama memang sesuai dengan tupoksi dan kompetensinya. Hanya saja, menjadi masalah bagi kami sebagai rakyat kalau pembagian itu hanya sebatas “bagi-bagi kueh saja”.
Saran kami, stop gimik politik. Stop pertunjukan drama kokoreaan! Bapak dan ibu pejabat itu bukan artis korea. Sudah saatnya serius bekerja di akhir masa jabatan.
Legacy gagal bayar, predikat miskin ekstrim, pengangguran tinggi, masalah stanting, gedung sekda sudah 11 tahun mangkarak, semua masalah itu menjadi pekerjaan siapa?
Tentu itu adalah pekerjaan bapak dan ibu pejabat terhormat yang duduk di kursi eksekutif maupun legislatif yang susah payah digaji oleh rakyat. Atau jika bapak dan ibu pejabat tidak mampu mengerjakan dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada, lebih baik mundur jadi pejabat, biar kami yang menggantikan.
Oleh: Ade Zezen MZM
Ketua Umum PD KAMMI Kuningan 2019