Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Pernyataan Sikap ICMI Terhadap Pembakaran Al-Quran

KUNINGAN (MASS) – Fenomena pembakaran Alquran di Kedutaan Besar Turki oleh Rasmus Paludan, seorang ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark dan Edwin Wagensveld yang merupakan pemimpin Belanda dari gerakan sayap kanan Pegida, memunculkan setidaknya 3 macam sikap yang diambil oleh umat Islam.

Pertama ; Umat Islam menunjukkan kemarahan yang tak terkontrol hingga mendukung aksi pembunuhan dan menyebarkan narasi-narasi bunuh pada para penghina Islam. Dengan demikian, Islam bisa dikesankan sebagai agama teror dan pengikutnya dikesankan sebagai bangsa barbar yang gemar kekerasan pada non-muslim. Bila berhasil, umat islam minoritas di Eropa dapat ditekan dengan berbagai stigma dan Islam pun sulit berkembang di sana, kalau perlu makin sedikit bahkan habis.

Kedua ; Umat Islam tidak bereaksi apa-apa ketika kitab sucinya dihina. Diam bagai gerombolan kambing ompong yang bisa disembelih kapanpun tanpa ada perlawanan. Kambing-kambing yang bisanya cuma menebar doktrin kesabaran dan maaf di antara sesama kambing agar tak mendapat perlakuan lebih kejam lagi. Syukur-syukur bila dijadikan peliharaan dan dikasih makan rumput yang enak-enak karena sudah bersikap toleran dan penuh maaf pada kaum yang bertindak sebagai atasan mereka.

Kedua pilihan di atas membuat para pembenci Islam bahagia. Tetapi opsi kedua lebih membahagiakan karena islam saat itu lumpuh tanpa kehormatan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Maka dari itu kami di ICMI orda Kuningan, lebih memilih sikap yang Ketiga, yang lebih rasional, yaitu mengecam keras tindakan tersebut dan memaklumi Umat Islam menunjukkan rasa tidak terima, namun menghimbau agar mengekspresikannya dengan cara-cara elegan. Melawan tetapi tanpa mengesankan umat Islam brutal, barbar atau ajaran Islam adalah ajaran teror pada non-muslim, namun menegaskan bahwa kita kaum terhormat dan punya harga diri.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap pilihan sikap yang kita ambil adalah cerminan sejauh mana kecintaan kita kepada Islam sekaligus kematangan kita dalam beragama. Dan yang terpenting adalah, kelak setiap pilihan itu akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT.

Wallahu a’lam.

Penulis : Hidayat Muttaqin (Wakil Ketua ICMI Orda Kuningan)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Education

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 15 santri penghafal Qur’an diwisuda dalam acara tahunan yang digelar oleh Yayasan Darul Qur’an Syifauttholibin. Acara yang penuh khidmat ini...

Education

KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan U Kusmana M Si, mengaku turut bangga atas prestasi Dona Aprilia, siswi kelas 4...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Namanya Nurlaili Amelia, mahasiswi hafidzoh STIQ Almultazam yang berhasil membuat banyak orang terkagum-kagum. Ya, perempuan alumni MAN 2 Kuningan itu, berhasil...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Daarut Tauhid (DT) Peduli Kuniingan kembali menyalurkan mushaf Alquran sebagai bentuk implementasi dan pilar dakwah, pada Selasa (22/3/2022) kemarin. Penyaluran Alquran...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Berita tentang tugu kilo meter nol Kuningan banyak mendapatkan respon dari pembaca, karena memang banyak tidak mengetahui dan tidak sadar meski...

Advertisement
Exit mobile version