KUNINGAN (MASS)- Banyak yang tidak mengetahui bahwa permintaan tanaman porang ke luar negeri sangat tinggi. Meski tanaman ini sudah lama ada di Indonesia karena dibawa pejajah Jepang. Namun karena belum mengetahui khasiatnya banyak warga yang tidak tertarik mengembangkannya.
Mantan Kapolres Kuningan Brigejen Polisi Hasanudi yang kini menja Staf Ahli Badan Penanggulangan Bencana Nasional mencoba mengembangkan tanaman ini. Senin (6/11/2020) pagi bersama Bupati Kuningan H Acep Purnama melakukan penanaman porang di depan Masji Komplek Perumahan Jananuraga Kecamatan Cirendang Kuningan.
Total ada 5000 lebih tanaman porang di tanam di lahan satu haktar lebih. Ternyata setelah dilakukan penelusuran tanaman ini sudah sejak lama di kembangkan di Kecamatan Ciniru dan Hantara.
“Meski sudah di kembangkan di Ciniru dan Hantara saya ingin kembali mensosilisasikan agar lebih diketahui oleh warga. Yang harus diingat tanaman ini pangsar pasar ekspor dan tentu menggiurkan,” jelasnya.
Diterangkan, manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air. Selain juga untuk pembuatan lem dan “jelly” yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang dan China.
“Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental,” tandasnya.
Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain.
Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung. Untu harganya pun mulai dari Rp6.000/kg hingga puluh ribu ynag sudah diolah.
Sementara itu Bupati Kuningan H Acep Purnama berharap dengan adanya pengetahuan yang telah diberikan oleh Kapolres Kuningan terdahulu Brigjen Pol Hasanudin dapat memberikan semangat kembali kepada masyarakat tentang manfaat dari Porang.
Jika dinilai secara ekonomis dan cara penanaman yang mudah memang porang sangat menguntungkan. Selain harganya yang mahal juga cara penanamannya dangat mudah sekali, cukup sekali tanam maka akan tumbuh dan berkembang secara otomatis.
“Saya berharap kedepan Dinas Pertanian dapat mengembangkan budidaya pohon porang ini sehingga bisa menjadi nilai ekonomis yang dapat memberikan nilai untuk kesejahteraan masyarakat. Dan yang terpenting pangsar pasarnya sudah jelas,” ujar bupati.
Sekadar informasi, tanaman ini tidak akan diserang hama karena babi atapun binatang lainnya enggan mendekat karena daunnya dianggap racun. Tanaman ini pun bisa berkembang sendiri ketika buahnya jatuh ke tanah.
Hasilnya yang akan diperoleh dua kali lipat dari tanaman yang ditanam semula. Namun, kelemahannya adalah, tanaman ini bisa diproduksi 3 tahun, tentu untuk sebuah investasi terbilang lambat.(agus)