KUNINGAN (MASS) – Memperingati Milad ke-51, sekaligus memperingati tahun baru Islam 1 Muharrom, DMI (Dewan Masjid Indonesia) Kuningan menggelar dialog keumatan dan kebangsaan, Rabu (19/7/2023) kemarin.
Dialog tersebut, dilaksanakan di Highland Ipukan Palutungan dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, termasuk ormas-ormas Islam.
Nampak hadir, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Ketua PC NU KH Dr Aam Aminudin M Ag, Ketua PD Muhammadiyah H Dadan Rahmatun R Lc, Ketua PD PUI Dr H Toto Toharudin M Pd MH, dan Ketua PERSIS H Tatang Kurnia S Ag, dengan moderator Dr H. Iwan Ahenda, M Ag, dan Dr Rohidin, M.M.Pd.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DMI Kabupaten Kuningan Dr H Ugin Lugina M Pd, didampingi ketua panitia Dr H Iwan
Ahenda M Ag, sekretaris Ano Sutarno, M.Pd san bendahara Drs H Hopidin, menegaskan tentang pentingnya penguatan program terpadu ormas Islam dalam pemakmuran masjid.
“Termasuk secara khusus pentingnya jalinan Kerjasama DMI- PGRI untuk Pengembangan Masjid Ramah Anak (MRA) yang bersamaan dengan manajemen dan kaderisasi pelajar cinta masjid,” ujarnya.
Mengusung tajuk “Jembatan Rasa untuk Masjid Tercinta,” DMI menggelar program pengembangan peran masjid pada tingkat pelajar. PD DMI Kuningan menggandeng
PD PGRI Kabupaten Kuningan dengan gelar MoU program pemakmuran masjid di sekolah.
“Tindak lanjut berikutnya berupa refreshment kepengurusan di tingkat kecamatan yang bertujuan mendinamisasi kinerja takmir masjid dalam manajeman organisasi sehingga bisa berdaya guna dan sinergi dengan para pihak dalam konteks pemakmuran masjid,” ucapnya.
Ketua PD PGRI Kuningan H Pipin Mansur Aripin M Pd, setelah MoU tersehut berharap agar kerjasama dengan DMI membawa dampak signifikan bagi kebaikan, kesalehan dan kemajuan bidang agama di kalangan guru dan siswa.
Sementara, Sohibul baet / Owner Highland Ipukan yang juga sebagai Ketua Majelis Ekonomi DMI Hj Rini Sujianti SE MM, menyambut bangga atas temu silaturahim PD DMI yang menguatkan jalinan kerjasama dalam pemakmuran masjid.
Ia mensupport peran masjid yang indah, sehat penuh dengan dinamika program, seperti pengembangan wirausaha untuk mewujudkan kualitas jama’ah masjid.
Sementara, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH dalam kesempatan tersebut mengucapkan selamat atas hari lahirnya DMI yang ke-51, dengan posisinya dan perannya yang strategis dan signifikan dengan program pembangunan SDM.
Ia mengapreasi DMI dengan pernyataannya tentang masjid yang potensial berperan dalam domain multi dimensi sehingga tidak hanya dalam sisi ritual namun bisa berkontribusi dalam aspek sosial dan budaya.
“Untuk menciptakan masjid yang makmur dan ramai maka perlu strategi dan komitmen khusus terutama dari pengurus DKM dan para pegiat cinta masjid yang handal dan sekaligus punya daya juang untuk memakmurkan masjid, bergiroh agama hebat dan tertanam jiwa patriotik cinta bangsa dan negara,” kata Bupati. (eki)
Berikut ringkasan dialog Keumatan dan Kebangsaan DMI Kuningan.
Ketua PD Muhammadiyah Dadan Rohmatun Lc, menegaskan multifungsinya masjid harus menjadi pusat peradaban, wahana kebangkitan umat Islam yang standarnya kompak Shalat Subuh berjamaah di masjid. Khususon pengurus DKM itu harus selalu kompak berjamaah di masjid.
“Dan masjid penting untuk menjadi wadah penguatan karakter yang berbasis akhlak dalam memperjelas kualitas agama dan konstribusi dalam peran kebangsaan,” ungkapnya.
Ketua PC NU Kuningan KH Dr H Aam Aminudin, M Ag, membahas temtang strategi memakmurkan masjid harus komperhensif antara kualitas SDM yang bersemangat menjemput hidayah Allah dan program yang seimbang mahdhah dan ghair mahdhah.
Ketua PERSIS H Tatang Kurnia S Ag, awalnya menjelaskan perihal masjid. Menurutnya, secara bahasa Masjid itu berarti tempat bersujud, sehinga memberi kesan special dan sakral.
“Maka beruntunglah bagi siapa yang memakmurkannya. Masjid pun adalah baetullah / rumah Allah / milik Allah, sehingga berperan sebagai pintu Rahmat dan keutamaan,” ujarnya.
Ketua PD PUI Dr H Toto Toharudin M Pd MH menyampaikan bila masjid programnya ingin berkualitas, masjid harus difungsikan untuk semua golongan berbagai latar belakang mahzab, ormas. Kecuali mahzab “Panji Gumilang”.