Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ilustrasi AI.

Netizen Mass

Peran Literasi Digital untuk Anak Sekolah di Era AI

KUNINGAN (MASS) – Di sebuah ruang keluarga sederhana, seorang anak duduk sambil menatap layar tablet. Di wajahnya terlihat semangat, jarinya lincah mengetik pertanyaan: “Bagaimana cara membuat roket sederhana untuk pelajaran Sains?”

Hanya dalam hitungan detik, layar itu menampilkan jawaban lengkap dengan gambar, simulasi, bahkan rekomendasi eksperimen yang bisa dilakukan di rumah. Anak itu tersenyum puas. Ia merasa menemukan “guru kedua” yang selalu siap sedia menjawab pertanyaan tanpa lelah.

Namun, di ruang lain, seorang anak lain sibuk menatap layar ponselnya selama berjam-jam. Matanya lelah, tubuhnya enggan bergerak, pikirannya dipenuhi game online dan media sosial. Ia lupa makan, menunda shalat, bahkan menolak ajakan ibunya untuk sekadar membantu menata meja makan.

Dua anak, dua cerita, satu benda: gawai dengan teknologi digital.

Kisah ini bukan sekadar ilustrasi. Ia adalah cermin nyata kondisi anak-anak kita hari ini. Generasi yang lahir di tengah derasnya arus digital, yang kita sebut sebagai digital natives mereka tumbuh bersama layar, terbiasa dengan internet, dan kini, disapa oleh teknologi terbaru bernama Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Pertanyaannya, apakah mereka akan menjadi generasi unggul yang memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, atau justru generasi rapuh yang terjerat oleh teknologi? Jawabannya terletak pada satu hal: literasi digital.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Apa Itu Literasi Digital?

Banyak orang tua, guru, bahkan siswa sendiri salah paham dengan istilah literasi digital. Mereka menganggap, jika seorang anak bisa membuka aplikasi, membuat akun media sosial, atau menonton video di YouTube, maka ia sudah melek digital. Padahal, itu hanyalah kulit luar.

Literasi digital sejati jauh lebih dalam. Ia adalah kemampuan untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, menciptakan, dan menggunakan informasi digital secara bijak, aman, dan bertanggung jawab.

Dalam literasi digital, ada empat dimensi utama:

  1. Akses : mampu mencari dan menemukan informasi yang relevan.
  2. Analisis : bisa memilah mana yang fakta, mana yang opini, mana yang hoaks.
  3. Etika : menyadari bahwa dunia maya adalah bagian dari dunia nyata; sopan santun dan adab tetap berlaku.
  4. Kreativitas : menggunakan teknologi bukan hanya untuk konsumsi, tapi juga untuk berkarya.

Islam sejak awal mengajarkan pentingnya literasi. Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah Iqra’ : bacalah. (QS. Al-‘Alaq: 1). Membaca bukan hanya dengan mata, tetapi juga dengan hati dan akal. Dalam konteks era digital, perintah ini berarti kita harus mengajarkan anak-anak “membaca dunia digital” dengan bijak.

Era AI: Pisau Bermata Dua

Kecerdasan buatan (AI) kini hadir di tengah kehidupan kita. Ia bisa menjawab pertanyaan, menulis esai, menggambar, bahkan membuat musik. AI memberi peluang luar biasa dalam dunia pendidikan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Peluang AI bagi Anak

  • Belajar personal: AI bisa menyesuaikan penjelasan sesuai kemampuan anak.
  • Kreativitas: Anak dapat membuat karya seni, desain, hingga animasi dengan bantuan AI.
  • Kesetaraan akses: Anak di desa bisa belajar dengan materi yang sama seperti anak di kota besar.

Tantangan AI bagi Anak

  • Distraksi: Anak bisa lebih memilih hiburan daripada belajar.
  • Hoaks digital: AI bisa menghasilkan teks atau gambar palsu yang meyakinkan.
  • Hilangnya identitas: Anak bisa tenggelam dalam dunia maya dan lupa kehidupan nyata.
  • Moralitas tergerus: Konten negatif semakin mudah diakses tanpa batas.

AI ibarat pisau tajam. Di tangan orang bijak, ia bisa menjadi alat yang bermanfaat. Tetapi di tangan yang salah, ia bisa menjadi senjata yang berbahaya. Di sinilah literasi digital menjadi pagar dan kompas.

Potret Anak Indonesia di Dunia Digital

Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 80% anak usia sekolah di Indonesia sudah terhubung dengan internet. Sebagian besar mengaksesnya lewat ponsel.

Namun sayangnya, survei UNICEF (2023) menemukan bahwa:

  • 1 dari 3 anak pernah terpapar konten negatif di internet.
  • 40% anak mengaku lebih suka bermain game online daripada membaca buku.
  • Hanya 20% anak yang benar-benar mampu membedakan informasi valid dan hoaks.

Angka ini menunjukkan satu hal: akses digital memang luas, tapi literasi digital masih dangkal.

Peran Sekolah: Menjadi Benteng & Ladang Kreativitas

Sekolah adalah tempat terbaik untuk menanamkan literasi digital. Bukan sekadar lewat mata pelajaran, tetapi juga lewat budaya sekolah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

1. Kurikulum yang Adaptif

Mata pelajaran informatika harus berkembang: dari sekadar Microsoft Word dan Excel menuju coding, desain digital, keamanan siber, hingga etika digital.

2. Guru sebagai Teladan Digital

Guru yang bijak dalam menggunakan teknologi akan menjadi contoh nyata bagi siswanya. Guru yang hanya melarang tanpa memberi alternatif akan membuat anak semakin penasaran.

3. Program Literasi Digital Sekolah

  • Workshop keamanan digital untuk siswa dan orang tua.
  • Lomba karya kreatif digital: video dakwah, poster literasi, coding sederhana.
  • Gerakan literasi digital mingguan: siswa diminta menulis refleksi dari informasi yang mereka temukan di internet.

Peran Orang Tua: Pendamping, Bukan Polisi

Orang tua sering terjebak dalam dua sikap ekstrem: terlalu longgar atau terlalu keras. Ada yang membiarkan anak main gadget sepuasnya, ada pula yang melarang total tanpa pendampingan. Dua-duanya berbahaya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Yang dibutuhkan anak bukan polisi yang hanya melarang, melainkan sahabat dan pembimbing yang menemani.

Prinsip bagi Orang Tua

  • Komunikasi terbuka: tanyakan apa yang anak lihat di internet, jangan langsung menghakimi.
  • Jadi teladan: jika orang tua kecanduan media sosial, anak akan meniru.
  • Seimbangkan dunia nyata: ajak anak berolahraga, membaca buku, atau berdiskusi.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Orang tua adalah pemimpin digital pertama bagi anak-anaknya.

Kisah Nyata: Dua Jalan yang Berbeda

  • Kisah Inspiratif
    Seorang siswa SMP di Jawa Barat menggunakan aplikasi AI untuk membuat presentasi tentang lingkungan. Karyanya kemudian dipakai sekolah untuk kampanye peduli sampah. Ia belajar, berkarya, sekaligus memberi manfaat.
  • Kisah Memprihatinkan
    Di sisi lain, seorang anak di kota besar kecanduan game online hingga 10 jam sehari. Prestasinya menurun drastis, emosinya tidak stabil, dan ia sulit tidur. Orang tuanya menyesal karena terlambat mendampingi.

Kedua kisah ini mengajarkan kita: teknologi itu netral, manusialah yang menentukan arahnya.

Langkah Praktis Literasi Digital untuk Anak

Advertisement. Scroll to continue reading.

Agar literasi digital benar-benar hidup, berikut langkah konkret yang bisa dilakukan:

Untuk Guru

  • Selipkan etika digital dalam pelajaran.
  • Beri tugas kreatif berbasis teknologi, bukan sekadar konsumtif.
  • Diskusikan hoaks atau berita viral untuk melatih berpikir kritis.

Untuk Orang Tua

  • Terapkan aturan waktu layar (screen time) yang sehat.
  • Dampingi anak saat pertama kali menggunakan aplikasi baru.
  • Jadilah contoh: gunakan gadget untuk belajar, bukan sekadar hiburan.

Untuk Anak

  • Jadikan gadget sebagai alat belajar, bukan pelarian.
  • Jangan asal share informasi tanpa memeriksa kebenarannya.
  • Gunakan internet untuk berkarya: menulis, mendesain, membuat video positif.

Refleksi Islami: Jejak Digital dan Amal Jariyah

Dalam Islam, setiap amal manusia dicatat, sekecil apa pun. Allah berfirman dalam QS. Az-Zalzalah ayat 7–8:

“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya pula).”

Jejak digital anak-anak kita hari ini adalah bagian dari amal mereka. Status, komentar, video, semua akan meninggalkan bekas, tidak hanya di dunia maya, tetapi juga di hadapan Allah.

Karena itu, literasi digital sejatinya adalah bagian dari ibadah. Ia bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang menjaga amanah Allah di era modern.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Generasi Literat Digital, Generasi Masa Depan

Bayangkan 20 tahun ke depan. Anak-anak yang hari ini duduk di bangku SD akan menjadi pemimpin bangsa, ulama, insinyur, dokter, dan pengambil keputusan penting.

Apakah kita ingin mereka menjadi generasi yang pintar teknologi tetapi miskin akhlak, atau generasi yang menguasai teknologi dengan iman dan adab?

Pilihan itu ada di tangan kita hari ini.

Maka mari bersama-sama:

  • Guru mendidik dengan hati.
  • Orang tua mendampingi dengan cinta.
  • Anak belajar dengan semangat.

Dengan begitu, lahirlah generasi literat digital yang cerdas, kreatif, beradab, dan beriman siap menghadapi tantangan AI, sekaligus membawa cahaya Islam ke dalam dunia digital.

Penulis: Eka Sukmana, M.Pd

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Belakangan ini, diskusi di jagat maya terkait Filsafat ramai diperbincangkan, dan acara ngopi santaipun kembali diramaikan dengan topik klasik yang kini...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Kegiatan Duta Baca Indonesia bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kuningan. Acara yang digelar...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Muhammad Sayffulloh Rohman, mahasiswa Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, turut memberikan tanggapannya terkait narasi mahasiswa sebagai agent of change, social control dan...

Desa

CIREBON (MASS) – Sebanyak 15 mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon resmi melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura,...

Ekonomi

KUNINGAN (MASS) – Komunitas Jalan Bareng berkolaborasi dengan Telkom University baru saja menggelar acara Ngopi: Ngobrolkeun Perkara Ilmu bertajuk “Dari Pasar ke Ponsel: Transformasi...

Desa

KUNINGAN (MASS) – Perusahaan swasta Mersikop Indonesia bekerja sama dengan DPMD Kuningan sosialisasikan pemasaran dan marketing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis digital...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Hari Arafah adalah hari kesembilan dalam bulan Dzulhijjah, sekaligus hari kedua dalam rangkaian ibadah haji. Ia dikenal sebagai puncak haji, ketika...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan program yang harus dipertahankan. GLS harus menjadi budaya belajar yang melekat dalam keseharian peserta didik, dimulai...

Inspirasi

KUNINGAN (MASS) – Dari sudut desa kecil di Kabupaten Kuningan, hadir sosok penulis muda yang mulai menarik perhatian lewat karya-karya sastra yang sarat makna....

Nasional

INDONESIA (MASS) – Setelah UEA, kini India jadi mitra strategis Indonesia untuk wujudkan kedaulatan teknologi. Transformasi digital tak lagi menjadi opsi, melainkan kebutuhan strategis...

Nasional

INDONESIA (MASS) – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi global, Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menggelar pertemuan bilateral yang membahas kerja sama strategis dalam...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Dalam era digital yang terus berkembang, kecerdasan buatan (AI) telah membawa revolusi besar ketika peserta didik belajar dan memperoleh informasi. Teknologi...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kuningan (IPPMK) baru saja menggelar Seminar Literasi Budaya Indonesia bertajuk “Mengasah Kecakapan Literasi dan Sains untuk Menghadapi...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Dompet Dhuafa dan MPZ OK OCE resmi meluncurkan program “Pojok Baca” di Kabupaten Kuningan, Jumat (24/1/2025) pagi ini. Program ini diluncurkan...

Ragam

KUNINGAN (MASS) – Baru-baru ini, kembali beredar informasi mengenai pengobatan tradisional/alternatif Ida Dayak yang diklaim mampu menyembuhkan berbagai penyakit, dan akan diselenggarakan di Horison...

Inspirasi

KUNINGAN (MASS) – Soloksonday bersama Komunitas Kandang Maca(N) launching perpustakaan masyarakat di Lingkungan Manis RT 05 RW 02, Kelurahan Purwawinangun, Kuningan. Kegiatan yang dilangsungkan...

Teknologi

KUNINGAN (MASS) – Kabupaten Kuningan, dengan potensi alam yang melimpah, memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor perikanan yang lebih modern dan efisien. Salah satu...

Teknologi

KUNINGAN (MASS) – Di era digital, kecerdasan buatan (AI) menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas petani. Teknologi ini membantu petani mengatasi berbagai tantangan seperti...

Teknologi

KUNINGAN (MASS) – Di era teknologi canggih seperti saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi solusi efektif untuk meningkatkan keamanan pribadi. AI tidak hanya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sebagai upaya memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) di dunia pendidikan, Kabupaten Kuningan menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait infrastruktur dan kesiapan sumber daya...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Kemajuan teknologi digital, termasuk Artificial Intelligence (AI), telah membawa dampak signifikan pada dunia pendidikan. Sebagai bagian dari adaptasi terhadap era digital,...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Di Desa Sadamantra Kecamatan Jalaksana baru saja diselenggarakan acara literasi edukatif. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Kelompok 6 Praktikum Komunitas...

Ragam

KUNINGAN (MASS) – Kecerdasan Buatan (AI) kini menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan, memberikan berbagai alat dan aplikasi yang dapat membantu peserta didik belajar...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Sudah menjadi rahasia umum, mayoritas masyarakat di Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Karena itu, lembaga pendidikan pondok pesantren dan sebutan ‘santri’...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Kegiatan mendongen dan lomba literasi jadi salah satu rangkaian acara dalam Festival Katumbiri yang diselenggarakan oleh Taman Pelangi yang bertempat di...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Sebagai karya teknologi buatan manusia, AI tidak memiliki kesadaran Ilahi dan pemahaman spiritual. Dengan demikian, ia mengakui bahwa tidak mungkin menembus...

Advertisement mgid.com, 597873, LANGSUNG, d4c29acad76ce94f improvedigital.com, 1944, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161673, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace pubmatic.com, 161674, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace rubiconproject.com, 9655, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 adyoulike.com, c1cb20fa2bbc39a8f2ec564ac0c157f7, LANGSUNG adyoulike.com, a15d06368952401cd3310203631cb18b, PENJUAL KEMBALI smartadserver.com, 4577, PENJUAL KEMBALI, 060d053dcf45cbf3 e-planning.net, 1c65d16a00e52342, LANGSUNG, c1ba615865ed87b2 adagio.io, 1417, PENJUAL KEMBALI onetag.com, 7cd9d7c7c13ff36, LANGSUNG appnexus.com, 13099, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161593, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace rubiconproject.com, 11006, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 Video.unrulymedia.com, 586616193, PENJUAL KEMBALI appnexus.com, 15825, LANGSUNG, f5ab79cb980f11d1 sonobi.com, 4dd284a06a, PENJUAL KEMBALI, d1a215d9eb5aee9e appnexus.com, 15825, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 Media.net, 8CUTQ396X, LANGSUNG videoheroes.tv, 212716, PENJUAL KEMBALI, 064bc410192443d8 sharethrough.com, YYFDsr3Y, PENJUAL KEMBALI, d53b998a7bd4ecd2 appnexus.com, 12976, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 rubiconproject.com, 25060, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 video.unrulymedia.com, 170071695, PENJUAL KEMBALI Contextweb.com, 562794, PENJUAL KEMBALI,89ff185a4c4e857c amxrtb.com, 105199704, LANGSUNG indexexchange.com, 191503, PENJUAL KEMBALI, 50b1c356f2c5c8fc openx.com, 559680764, PENJUAL KEMBALI, 6a698e2ec38604c6 rubiconproject.com, 23844, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 adform.com, 2865, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161527, PENJUAL KEMBALI appnexus.com, 12290, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 sharethrough.com, a6a34444, PENJUAL KEMBALI rubiconproject.com, 23844, RESELLER openx.com, 559680764, RESELLER
Exit mobile version