KUNINGAN (MASS) – Tahapan Pilkada serentak 27 November sudah melewati tahapan puncak dan kini berada di penghujung tahapan, yaitu rekapitulasi.
Meski tahapan pemungutan dan penghitungan suara di 1.927 TPS di kabupaten Kuningan sudah berlalu, namun penyelenggara Pilkada, KPU, masih hangat diperbincangkan.
Hal yang belakangan disorot adalah fenomena partisipasi masyarakat yang menurun dibandingkan tahun 2018. Dan itu juga yang membuat KPU Kuningan banyak disudutkan.
Meski banyak pihak yang mengkritik, IPNU Kuningan melalui Ketua Hasan Ropiki justru menegaskan sebaliknya. Pihaknya mengaku mendukung KPU Kuningan. Apalagi fenomena menurunnya partisipasi pemilih ini tidak hanya terjadi di Kuningan.
“Hal ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Kuningan namun hampir di kabupaten dan kota di Jawa barat bahkan di seluruh Nusantara, banyak yang mencoba mengungkap faktor dari fenomena tersebut ada yang menyebutkan faktor ekonomi yang kurang baik ada karena faktor minimnya kesadaran sosial, adalagi faktor ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik atau koalisi,” kata Hasan Ropiki, Rabu (4/12/2024).
Bahkan, lanjutnya, ada yang menyebutkan faktor money politik justru dapat menjadi penghambat pemilih untuk datang ke TPS. Hal ini, kata Hasan, menjadi renungan bagi pemangku kebijakan dan kepentingan untuk kemudian menjadi evaluasi dalam upaya meningkatkan kualitas demokrasi.
“Ketika muncul pertanyaan siapa yang harus disalahkan? Ini bukan mutlak kesalahan KPU, karena saya lihat KPU sudah berupaya maksimal dalam melaksanakan setiap tahapan,” kata Ketua PC IPNU Kuningan tersebut.
Hasan menganggap partisipasi masyarakat dalam proses berjalannya demokrasi menjadi tugas dan tanggung jawab semua warga negara yang patuh dan taat terhadap ketetapan undang-undang dasar.
“Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan KPU sebagai penyelenggara teknis,” tuturnya.
Bahkan, terangnya, sosialisasi yang dilakukan KPU sampai ke akar rumput wilayah di Kabupaten Kuningan hingga menyisir ke setiap organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang ada di kabupaten Kuningan, termasuk ke PC IPNU Kuningan yang menggelar acara sosialisasi pendidikan pemilih bersama KPU pada Selasa 26 November 2024 silam.
“Hal ini merupakan bentuk upaya KPU dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak bahkan H-1 pemilihan masih melakukan sosialisasi,” bela Hasan.
Ia berharap hal ini bisa menjadi renungan khususnya bagi pemerintah untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap demokrasi di Kabupaten Kuningan atau lebih luasnya di Indonesia.
“IPNU juga mengajak masyarakat Kuningan berdoa mudah mudahan pada proses pilkada ini melahirkan pemimpin yang baik dan amanah serta turut mengawal pemerintahan yang nanti akan dilantik. Semoga Kabupaten Kuningan menjadi daerah yang penuh dengan kemajuan ke arah yang lebih baik. Kami bersama KPU!” tegasnya memberi dukungan moral. (eki)