KUNINGAN (MASS) – Kenapa peran keluarga dalam pembentukan karakter Islami sangat penting???? Tentu saja peran keluarga dalam pembentukan karakter Islami sangat penting, karena keluarga memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk karakter anak, termasuk karakter islami yang mencerminkan nilai-nilai agama Islam. Sejak dini, anak-anak menjadi bagian integral dari lingkungan keluarga yang memainkan peran kunci dalam mengembangkan kepribadian dan moralitas mereka. Karakter islami mencakup berbagai aspek, termasuk akhlak, moralitas, kejujuran, tanggung jawab, dan ketekunan dalam menjalankan ajaran Islam.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat muslim dianggap sebagai tempat pertama dan utama di mana anak-anak memperoleh pengaruh awal dalam membentuk karakter mereka. Hal inilah yang membentuk karakter awal seseorang yang mana akan sangat berpengaruh untuk masa depannya saat beranjak dewasa. Dalam keluargalah anak pertama kalinya memperoleh pengalaman dan sentuhan pendidikan, baik secara fisik maupun secara moral spiritual, yang pada gilirannya pengalaman pengalaman itu akan sangat mewarnai corak kehidupan kepribadiannya di masa-masa selanjutnya.
Pendidikan agama di keluarga menjadi dasar penting bagi anak untuk mengenal identitas keagamaannya dan membangun fondasi moralitas. Dalam Al-Quran, orang tua diperintahkan untuk membimbing anak-anak mereka agar terjaga dari pengaruh buruk dan tetap berada di jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan dalam Surah At-Tahrim ayat 6. Ayat ini menunjukkan betapa besar tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak mereka untuk menjauhi segala hal yang membawa mereka pada keburukan, serta membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai agama.
4 Peran Keluarga dalam Islam
Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, memuat banyak ayat yang menjelaskan peran penting keluarga. Berikut adalah beberapa ayat yang menjadi landasan utama dalam memahami peran keluarga dalam Islam:
1. Menjadi Wadah Utama untuk Saling Menyayangi (Q.S Ar-Rum: 21)
Dalam Q.S Ar-Rum Ayat: 21ini tidak hanya berbicara tentang pernikahan, tetapi juga tentang makna cinta dan ketentraman yang terkandung di dalamnya. Penciptaan pasangan dari jenis manusia sendiri, mawaddah dan rahmah, serta ajakan untuk merenungkan tanda kebesaran Allah merupakan pesan mendalam bagi kita untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia, berlandaskan cinta dan kasih sayang yang tulus.
2. Sebagai Pelindung Anggota Keluarganya dari Api Neraka (Q.S At-Tahrim: 6)
At-Tahrim ayat 6 bagaikan lonceng pengingat bagi kaum beriman untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dalam menjalani hidup. Ayat ini menyerukan untuk membangun benteng pertahanan diri dan keluarga dari api neraka yang dahsyat.
3. Menjadi Tempat Anak Pertama untuk Belajar tentang Tauhid (Q.S Luqman: 13)
“(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.” (Q.S Luqman: 13)
Luqman, seorang figur bijaksana yang tercantum dalam Al-Qur’an, menyampaikan nasihat berharga kepada anaknya dalam ayat 13 Surat Luqman tentang peran penting keluarga dalam hal tauhid. Nasihat ini menjelaskan nilai tauhid yaitu agar tiap keluarga harus melindungi anak-anak mereka dari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah.
4. Sebagai Tempat Anak untuk Belajar Budi Pekerti (Q.S Al-Isra: 23)
Al-Isra’ ayat 23 bagaikan lentera yang menerangi dua kewajiban fundamental bagi umat manusia: mengabdi kepada Allah SWT dan berbakti kepada orang tua. Ayat ini menegaskan bahwa berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setelah beribadah kepada Allah.
Memahami peran keluarga dalam Islam adalah satu hal, namun menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang lain. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kamu dan keluargamu dalam menjalankan peran-peran tersebut:
1. Mengembangkan Kasih Sayang Melalui Komunikasi dan Kepedulian
Kasih sayang merupakan fondasi utama dalam membangun keluarga yang harmonis. Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga secara terbuka dan tulus. Tunjukkan rasa peduli dan perhatian kepada mereka, baik secara lisan maupun non-verbal.
2. Menyediakan Pendidikan Islami yang Sesuai dengan Nilai-nilai Fitrah
Pendidikan Islami sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual pada anak sejak usia dini. Ajarkan anak-anak tentang ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan. Ajak mereka untuk beribadah bersama dan terlibat dalam kegiatan keagamaan.
3. Membimbing Anggota Keluarga dalam Beribadah dan Menjauhi Maksiat
Sebagai orang tua, kamu memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak-anak dan anggota keluarga lainnya dalam menjalankan ibadah dan menjauhi maksiat. Berikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan ajarkan mereka tentang pentingnya menjalankan kewajiban agama.
4. Mengajarkan Tauhid Sejak Usia Dini melalui Teladan dan Pendidikan
Tauhid adalah fondasi utama dalam akidah Islam. Ajarkan anak-anak tentang tauhid sejak usia dini melalui teladan dan pendidikan yang tepat. Jelaskan kepada mereka tentang keesaan Allah SWT dan bagaimana seharusnya mereka menyembah dan mengabdi kepada-Nya.
5. Menanamkan Nilai Budi Pekerti dengan Contoh Nyata dalam Kehidupan Sehari-hari
Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menunjukkan contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami peran keluarga dalam struktur masyarakat, menjaga dan melindungi keluarga menjadi sebuah kebutuhan penting. Hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak hanya sebatas perasaan, akan tetapi juga menyangkut pemeliharaan, rasa tanggung jawab, perhatian, pemahaman, menghargai dan keinginan untuk menumbuh kembangkan anak yang dicintainya. Keluarga yang hubungan antar anggotanya tidak harmonis, penuh konflik, atau gap communication dapat mengembangkan masalah-masalah kesehatan mental (mental illness) bagi anak.
Nama : Rista Azahra
Mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah STISHK Kuningan