KUNINGAN (MASS) – Indonesia kembali berduka, Sembilan hari yang lalu kita baru saja menyambut pergantian Tahun 2020 ke 2021.
Lalu Sembilan hari berselang tepatnya Sabtu (9/1/2021) kabar duka datang dengan Jatuh nya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, pesawat dinyatakan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB di sekitar Perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Apa Itu Kotak Hitam di Pesawat?
Seperti yang dilansir di CNN Indonesia, Kotak hitam atau yang lebih sering dikenal dengan “black box” terdiri dari dua alat perekam yaitu perekam data penerbangan (flight data recorder) dan perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder)
Kotak hitam ini menjadi benda yang paling dicari ketika terjadi inseden kecelakaan pesawat.
Dibalik Teknologi Kotak Hitam?
Rekam Data Penerbangan ini merekam data waktu, kecepatan angin, ketinggian, arah pesawat, pergerakan sayap, auto pilot, bahan bakar, dan setiap keputusan pilot.
Rekam suara di kokpit, selain suara pilot penyidik juga bisa mendapatkan berbagai informasi lain seperti suara mesin, bunyi sinyal darurat, peralatan yang macet, atau bahkan putaran mesin.
Kedua peralatan ini begitu penting dalam dunia penerbangan jika pesawat terjadi kecelakaan dan dapat membantu peneyelidikan.
Alat ini juga dikenal sebagai “Underwater Locator Beacon” akan mengirimkan sinyal/ping ketika sensornya menyentuh air, bisa mentrasmisikan sinyal juga dari kedalaman 4200 meter dan akan mengirimkan ping satu kali satu detik. Selama 30 hari.
Untuk kejadian jatuhnya pesawat sriwijaya air SJ182, mari sama sama kita panjatkan do’a untuk seluruh penumpang dan awak sriwijaya air SJ182.
Semoga pencarian dan evakuasi terhadap pesawat tersebut mendapatkan kemudahan dari-Nya. Aamiin.***
Muhammad Iqbal Fauzi, Mahasiswa Teknik Informatika (Universitas Pamulang) asal Desa Purwasari