KUNINGAN (MASS)- Tidak ingin jadi polemik terkait kegiatan pejabat menjadi pembina upacara di setiap sekolah SMK/SMA/MA yang ada di Kuningan, Kabag Humas Setda Kuningan Dr Wahyu Hidayah angkat bicara. Menurutnya, dalam kegiatan ini sudah jelas tidak ada pengarahan untuk memilih salah satu paslon.
“Penugas menjadi pembina upacara dilakukan kepada 40 orang pejabat mulai dari Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Dinas/Badan/Bagian,” ujar Wahyu kepada kuninganmass.com, usai menjadi pembina upacara di SMAN I Lebakwangi, Senin (15/4/2019).
Penugasan ini lanjut dia, bagian sinkronisasi dan sinergitas penyelenggara pemerintahan daerah dengan sekolah. Pemerintah perlu menyampaian informasi pembangunan maupun permasalahan yang berkembang saat ini.
Baik itu penanggulangan peredaran gelap Narkoba, mengantisipasi adanya berita hoax serta menginformasikan program pemerintah oleh unsur perangkat daerah dengan sasaran sekolah, tenaga pendidik dan anak didik. Selain tentu masalah netralitas PNS pada Pemilu.
“Kenapa baru serkarang karena momenya sangat tepat. Meski SMK/SMA dan MA kewenangannya ada di provinsi. Namun, mereka berada di Kuningan sehingga harus sinkronisasi,” jelasnya lagi.
Bahkan, lanjut dia, respons dari pihak sekola sangat baik, sehingga mereka meminta menjadi kegiatan rutin. Apa yang disapaikan semua bisa dipertanggungjawabkan.
“Apa yang kita sampaikan niatnya baik tidak semeu orang memandang baik. Saya paham itu,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Kuningan Ondin Sutarman SIP,mengaku, agenda pejabat menjadi pembina upacara diawasi Bawaslu. Sebagai bukti tadi pihaknya ke SMAN 1 Kuningan. Selain tentu anggota Panwascam di tiap kecsmatan. (agus)