KUNINGAN (MASS) – Mengambil data dari covid19.kuningankab.go.id, angka yang merujuk pada dampak covid-19 di Kabupaten Kuningan begitu meningkat pesat.
Penyebaran tak terkendali di sini. Ada banyak kemungkinan sebab mengapa hal ini bisa terjadi.
Padahal, sudah lebih dari satu tahun kita semua berhadapan dengan masalah ini. Salah satunya barangkali karena peraturan yang timpang dan semrawut.
Kenapa saya bilang barangkali? Karena sejak pertama kali kita semua berhadapan dengan wabah ini, kita dihadapkan pula pada peraturan yang berubah-ubah.
Tapi perubahan itu hanya terjadi pada nama atau istilah saja. Seperti tidak ada evaluasi dari peraturan-peraturan yang sebelumnya telah diberlakukan.
Saya jadi teringat sebuah pepatah lama, “tak ada yang lebih bodoh daripada seekor keledai yang terperosok di lobang yang sama untuk kedua kalinya.”
Artinya, sampai kapan kita terjebak atau terpaksa dihadapkan pada peraturan yang sama untuk ke sekian kalinya tanpa ada solusi pasti?
Alhasil, ketimpangan atau kesemrawutan dari peraturan ini berdampak buruk bagi khalayak masyarakat.
Masyarakat jenuh dan seringkali mempertanyakan tujuan dari diadakannya peraturan ini. Dan tak jarang, masyarakat mengalami kebingungan.
Jika sudah dalam kebingungan, masyarakat, baik secara sadar atau pun tidak, akan dilanda kepanikan.
RpDari kepanikan inilah timbul banyak hal-hal yang tidak diharapkan, seperti tidak mengindahkan aturan atau lebih parah lagi, masyarakat jadi anti terhadap peraturan.
Bahkan tidak percaya pada wabah yang sedang kita semua hadapi. Dengan begitu, banyak upaya pencegahan yang tidak dilaksanakan, termasuk masih banyak masyarakat yang menolak vaksinasi.
Tentu ini sangat disayangkan di tengah kasus yang sedang meningkat ini.
Dari dua permisalan yang saya sampaikan tadi bisa dijadikan refleksi bagi semua kalangan. Agar peraturan yang diberlakukan bisa menjadi sebenar-benarnya solusi daari segala ketidakpastian ini atau sekurang-kurangnya, peraturan yang ada tidak menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat. Bukankah kebahagian juga merupakan hal penting meningkatkan kekebalan tubuh?
Perlu pertimbangan atau pengkajian mendalam perihal pencegahan penyebaran wabah ini. Hingga pada akhirnya, ketika kita semua berjuang bersama menghadapi wabah ini, kita melakukannya dengan penuh kebahagiaan.
Tak ada yang terbebani, tak ada yang terintimidasi, tak ada yang merasa dibodoh-bodohi, tak ada yang merasa capek sendiri.
Perlu dimunculkan kembali budaya gotong-royong dalam hal ini. Maksudnya, pemerintah dan pihak terkait diharapkan tak bosan dengan masukan dan/atau keluhan dari masyarakat.
Di sisi lain, masyarakat pun perlu mendapat informasi seutuhnya secara merata dan solutif agar tak ditemukan lagi masyarakat yang anti terhadap peraturan atau anti terhadap vaksin. Saya pikir, dengan begitu, akan terjalin sebuah kepercayaan satu dengan yang lainnya. Dan kita semua bersama-sama berjuang dengan semangat yang sama, dengan penuh kebahagiaan, dengan penuh harapan untuk segera menemukan solusi bagi semua pihak.***
Penulis : Ilham Akbar
Ilustrasi : Prian Reginal