KUNINGAN (MASS) – Hari kedua warga yang datang ke Taman Kota membludak. Bukan hanya di area Tamkot tapi juga di area Masjid Agung Syiarul Islam atau area Alun-alun Kuningan.
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan terlebih pada saat ini kasus covid-19 terus naik. Dan bandelnya lagi pengunjung hingga menjelang jam 9 malam tidak membubarkan diri.
Kondisi ini membuat Bupati Kuningan H Acep Purnama “murka”. Orang nomor satu di Kuningan itu bersama Wakapolres Kompol Jaka Mulyana SIK MIK melakukan pengusiran dan pembubaran.
Bupati didampingi Kalak BPBD Indra Purnama dan juga petugas Satpol PP. Petugas gabungan sampai menggunakan pengeras suara dan sirine untuk membubarkan warga.
Lampu taman sendiri sudah dimatikan tapi tetap bergerombol dan yang utama adalah aktivitas warga tidak lebih dari 9 malam seperti tertuang di aturan.
“Kami Satgas Covid-19 ketika melihat kerumunan dan sudah melebihi dari batas maka dibubarkan. Tapi proses pembubaran dengan cara persuasif dan humanis,” jelas Kalak BPBD Indra Bayu.
Ia menerangkan, sesuai SE batas aktivitas adalah 21.00 WIB. Maka mau tidak mau harus pulang.
“Harus mempunyai empati kepada saudara kita yang sedang berjuang melawan covid-19. Ingat virus corona itu ada,” tandas pria yang dipanggil IB itu.
Ia menyebutkan, kerumunan banyak di sekitar area alun-alun Kuningan karena ada aktivitas pemaren dan juga warga banyak ingin berliburan.
Sementara mengetahui petugas datang bersama rombongan bupati, pengunjung pun berhamburan.
Dari kabar pasca dari tamkot, rombongan pun bergegas ke Desa Cisantana. Di kawan Cigugur ini banyak objek wisata dan kedai kopi. (agus)