KUNINGAN (MASS) – Zakat penghasilan, merupakan harta yang harus dikeluarkan oleh seorang muslim dengan pendapatan tertentu dalam setiap tahunnya. Dan ternyata, jika dalam bentuk rupiah, penghasilan Rp 6.859.394,-/bulan sudah termasuk nisab.
Hal itu, merupakan hasil hitung-hitungan yang disampaikan Ketua Baznas Kuningan Drs H Yayan Sofyan MM. Ia menegaskan, pengelolaan zakat dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Dikatakan, nisab zakat pendapatan senilai 85 gram emas. Kewajiban zakat pendapatan dan jasa adalah senilai 2,5%. Zakat, ditunaikan pada saat pendapatan dan jasa diterima dan dibayarkan melalui amil zakat resmi.
Maka secara perhitungan sesuai surat Keputusan Ketua BAZNAS RI no 1 tahun 2023 Nisab zakat pendapatan dan jasa tahun 2023 senilai 85 gram emas atau setara dengan Rp 82.312.725,-/tahun atau Rp 6.859.394,-/bulan.
Artinya, jika 2,5% x 6.859.394 = 171.484,85 atau dibulatkan 171.500,-. Karenanya, jika ada yang pendapatanya secara “bruto” sudah melebihi Rp 6.859.394,- maka ini yang sebenarnya harus ditunaikan kewajiban berzakatnya terlebih dahulu sebelum dipotong infak dan lain lain.
“Dahulukan wajib sebelum sunah,” kata Drs H Yayan Sofyan, Rabu (31/1/2024) siang.
Dalam kaidah hukum wajib seperti halnya sholat lima waktu, terangnya, maka zakat juga tidak ada ketentuan ikhlas tidak ikhlas ridha atau tidak melainkan tetap harus ditunaikan. Bahkan, kewajiban zakat sendiri tidak mewajibkan ijab qobul secara prinsip. Ia menukil keterangan Surat At-Taubah 103.
“Ijab kabul tidak menjadi syarat (tidak wajib). Pihak wajib zakat (pihak yang menunaikan zakat) itu tidak wajib berijab (tidak menyampaikan keinginan dan maksud untuk berzakat kepada mustahik). Begitu pula, ia tidak wajib menunggu kabul (penerima menyampaikan telah menerima zakat),” ujarnya.
“Tetapi, wajib zakat cukup dengan niat dalam hati, ia berzakat tanpa harus menyampaikan dengan lisan atau tanpa harus menuliskan ini zakatnya. Contohnya, misalnya, si A berniat menunaikan zakat melalui Baznas, dengan cara pemotongannya secara payroll system oleh bendahara melalui bank yang sudah ditentukan kepada rekening Baznas. maka Apa yang dilakukan oleh A sudah sah,” imbuhnya.
Namun, jika penghasilan kurang dari nisab (wajib zakat) tapi ingin melakukan pemotongan otomatis seperti yang sudah nisab, masuknya adalah infaq sedekah sebagai bentuk kepedulian adanya kebersamaan dalam rangka melapis program membantu meningkatkan kesejahteraan serta ikut meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (eki)