KUNINGAN (MASS)- Penemuan amunisi peninggalan zaman Belanda ternyata sudah dua kali, yang pertama pada 5 Maret 2014. Sedangkan yang kedua pada Kamis sore pukul 16.30 WIB.
Dikutip dari pamulihankuningan.blogspot.com, kala itu ditemukan kotak amunisi berisi benda peninggalan zaman Belanda ,berupa enam buah Mortir.
Selain itu juga 382 butir peluru jenis senjata laras panjang, dan 155 butir peluru jenis pistol.
Penemuan tersebut berawal ketika salah seorang penduduk bernamavEmon, yang tengah melakukan penggalian liang lahat, di Astana gede Desa Pamulihan untuk pemakaman salah satu warga yang meninggal.
Namun tiba-tiba cangkul yang di gunakan mengenai benda keras. Awalnya dikira mengenai batu, tapi ternyata setelah di selidiki , bukan batu melainkan sebuah kotak yang terbuat dari logam.
Pada saat itu logam sudah berkarat karena mungkin sudah lama terpendam dalam tanah.
Rasa penasaran pun semakin bertambah, kemudian, bersama beberapa teman yang kebetulan berada di situ mengangkat kotak ke permukaan tanah.
Setelah di buka dan di keluarkan isinya, namun karna kondisi benda tersebut berlumur tanah sehingga mereka pun mencucinya dan nampak ternyata yg merake temukan adalah mortir dan peluru.
Namun karna hari sudah menjelang sore ,dan jenazah yg meninggal harus segera di makamkan, penggalian pun di teruskan hingga akhirnya selesai pemakaman.
Warga yang mengikuti prosesi pemakaman pun merasa penasaran melihat kotak yang di tutupi daun pisang di sekitar pemakaman, hingga akhirnya warga yg sudah mengetahui langsung melapor ke aparat desa, dan tembus ke kepolisian.
Hingga pada saat itu juga pihak kepolisian yang datang langsung memasang police line , untuk mencegah warga yg berduyun-duyun berdatangan ingin melihat benda tersebut.
Pihak kepolisian dan langsung menghubungi Tim Gegana dari cirebon. Selama penantian tim dari cirebon, pihak kepolisian dan TNI di buat sibuk untuk menjaga benda tersebut.
Mengingat semakin larut malam, semakin ramai warga yang berdatangan, hingga pada pukul 23.05 malam tim ahli dari Bandung pun tiba.
Setelah sebelum nya tim dari Gegana Cirebon datang langsung melakukan penilitian . Dari hasil penyidikan di simpulkan kalau kedua jenis banda tersebut masih aktif.
Saat itu juga benda peninggalan jaman belanda tersebut langsung di masukan dalam isolasi dan di bawa untuk di amankan.
Menurut warga sekitar pemakaman, memang sebelum kejadian ini pernah terjadi juga hal serupa, dimana ketika penggalian liang lahat sudah 2 pucuk senjata pistol di temukan.
Namun dalam keadaan kondisinya suda usang di makan karat, dan warga pun tenang tenang saja.
“Kalau dalam jumlah besar sudah dua kali dengan sekarang. Warga sih tidak aneh karena kan ada tugu bom di depan balai desa sebagai bukti bahwa lokasi ini sebagai bagian dari perjuangan,” ujar Kaur Pemerintah Desa Paamulihan Ading Jaenudin.(agus)