Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Pendidikan yang Paling Baik Adalah Keteladanan


KUNINGAN (MASS) – “Lain ku tulang munding kabeureuyan mah, tapi ku cucuk peda” Peribahasa dalam bahasa Sunda ini memiliki arti bahwa bukan masalah besar yang berbahaya, namun masalah yang dianggap kecil dan sepele yang akan mencelakakan kita.

Zaman sudah berganti, banyak orang yang merubah pola hidup dan sikapnya. Sangat banyak orang meraih kemajuan namun tidak sedikit juga yang bernasib malang, tidak banyak yang bisa ia diperbuat dan akhirnya hanya pasrah akan kehidupannya.

Sangat mungkin hal ini pun terjadi pada siswa-siswi kita, banyak siswa yang semakin kreatif, inovatif dan berfikir lebih maju dalam belajar, ada pula yang jalan di tempat, tertinggal bahkan mengalami kemunduran belajar di masa pandemi saat ini.

Di akhir tahun ajaran 2020/2021, guru-guru disibukan untuk mempersiapkan kegiatan penilaian akhir tahun.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kegiatan ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalasisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik, yang tentu telah dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan selama 1 semester.

Namun penilaian kali ini terasa sedikit sulit, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dalam pembelajaran jarak jauh yang hanya dilakukan melalui media internet, ternyata tidak dapat mengintervensi sikap disiplin siswa dalam belajar, sehingga guru sangat kebingungan dalam memberikan penilaian.

Mungkin banyak orang tidak akan percaya bahwa saat ini banyak siswa yang bangun dan tidurnya sesuka hati mereka, dan melaksanakan PJJ sesuai keinginannya meski ada keterlibatan orangtua dalam pendidikan yang mengawasinya di rumah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kegiatan belajar mengajar masih seperti tidak terjadwal dan tidak terkonsep. Walaupun mereka tetap melaksanakan pembelajaran dengan terlambat, namun kedisiplinan adalah hal yang sangat penting pada kehidupan ini.

Seperti yang dikatakan oleh Komensky sebagai bapa pendidikan modern “Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air”. Pada akhirnya kemajuan dunia pendidikan di Indonesia menjadi mustahil.

Pemerintah berencana membuka kembali sekolah di awal tahun ajaran 2021/2022, semoga menjadi spirit untuk guru-guru yang sangat hebat dalam memberikan pelayan pendidikan.

Keteladanan adalah pendidikan yang paling baik bagi siswa, kita dapat melatih diri sendiri terlebih dahulu agar dapat memberikan efek pendidikan disiplin pada siswa karena jika hanya menggunakan pemberlakuan hukuman pada indisipliner siswa, hanya akan memberikan efek disiplin sesaat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Itulah yang terjadi pada generasi kita saat ini. Ada 13 sikap keteladanan Benjamin Franklin yang dapat dijadikan model oleh guru dalam memperbaiki keadaan pendidikan saat ini.

Diantaranya adalah tidak makan dan minum terlalu banyak. Dengan begitu guru menjadi sehat dan secara sederhana akan tidak mudah mengantuk, memiliki focus dan dapat memberikan pembelajaran terbaik bagi peserta didiknya.

Praktik diam dengan berbicara hanya tentang yang bermanfaat bagi orang lain, tidak omong kosong. Melatih semua tindakan dan ucapan guru berdasarkan keilmuan yang dimilikinya.

Tertib dan teratur untuk melatih diri terbiasa meletakan hal dan barang pada kedudukan dan tempatnya masing-masing agar guru dengan mudah menyesuaikan diri pada keadaan apapun.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Membagi waktu untuk segala urusannya, baik urusan di sekolah ataupun di rumah, sehingga semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu.

Bersungguh-sungguh dalam berbuat dari apa yang telah diputuskan. Guru tidak ragu-ragu dalam memberikan proses pembelajaran dari mulai perencanaan hingga evaluasi, sehingga pelaksanaan pembelajaran terkonsep dengan baik.

Hemat dengan cara tidak mengeluarkan biaya selain untuk hal-hal yang baik bagi oranglain dan diri sendiri, agar guru terbiasa mengendalikan kebutuhan hidupnya sendiri hingga tercapai kehidupan makmur dan sejahtera.

Tidak membiarkan waktu kosong dengan mengerjakan hal-hal yang berguna, baik dengan menambah kemampuannya dalam bidang keilmuan atau hal yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Bersikap jujur dan tidak melakukan tipu muslihat yang menyakitkan hati, baik kepada diri sendiri ataupun orang lain.

Berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya sesegera mungkin.
Berfikir bersih dan jernih, serta berbicara yang benar saja. Sebagai cerminan guru yang digugu dan ditiru.

Mengutamakan keadilan dalam proses ataupun penilaian pembelajaran, dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Melatih kebersihan diri baik badan dan pakaian, agar siswa merasa nyaman belajar dengan guru.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Memiliki ketenangan diri, dapat direalisasikan dengan tidak gugup atas hal-hal buruk, kecil maupun besar terhadap proses pembelajaran ataupun kehidupan pribadi guru sehingga mudah mendapatkan jalan keluar yang baik.

Rendah hati terhadap siapapun, entah kaya tau miskin, anak pejabat ataupun rakyat biasa. Peserta didik akan merasa terhormat, merasa dihargai dan akan memberikan efek saling menghormati dan semangat dalam kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh guru.

Guru sebagai manusia tentu memiliki tingkat keteladanan yang berbeda-beda. Ada guru yang menjadi teladan karena kerapihannya, ada pula dari sikap jujur atau mungkin karena kerendahan hati sang guru.

Banyak sekali keteladanan yang dapat diberikan oleh guru. Bersyukur jika memang semua guru telah memiliki sikap keteladanan yang sangat baik, tapi tidak ada salahnya ketika kita sebagai guru mengevaluasi diri sendiri demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakan lebih dari satu tahun memberikan efek kemunduran disiplin dalam belajar yang harus kita perbaiki.

Dengan sikap teladan yang dimiliki oleh guru semoga memudahkan kita dalam mendidik.

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, tapi yang lebih buruk adalah menunda waktu walau hanya 1 menit untuk berubah menjadi lebih baik demi pendidikan di Indonesia.***

Penulis Ade Gumelar
Alumni STKIP Muhammadiyah Kuningan

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version