KUNINGAN (MASS) – Menyikapi fenomena belakangan yang sedang ramai diperbincangkan, perihal pengajar yang melakukan penyelewengan (jambret), kandidat doktor Prodi Pendidikan Umum dan Karakter UPI Bandung, Dodi Ahmad Heriawan M Pd I mengatakan, hal itu bisa saja karena akumulasi dari tidak tuntasnya pendidikan karakter.
Bukan hanya guru atau dosen (pengajar), banyak juga pejabat atau orang yang notabene berpendidikan, akademisi, tapi perilakunya seperti tidak berpendidikan, menyimpang.
Entah itu seperti penjambretan kemarin, pejabat korupsi, asusila (kekerasan seksual), dan penyimpangan lainnya.
“Padahal, tujuan pendidikan itu, membuat orang menjadi lebih baik. Dan orang baik, berperilaku mulia,” ujar Dodi, mengutip perkataan terkenal Filsuf Plato, Sabtu (27/11/2021) malam.
Kala ditanya apakah adanya penyimpangan ini akibat kegagalan pendidikan, Dodi berkilah bahwa pandangan itu juga harus dilihat multidimensi, termasuk mungkin ketimpangan dan ekonomi.
Namun dirinya kembali menekankan, ketika ada penyimpangan dari orang yang berpendidikan, sangat mungkin disebabkan akumulasi dari tidak tuntasnya pendidikan karakter.
“Bisa juga termasuk penyelewengan,” ujarnya kala membahas seorang pengajar, dosen atau akademisi yang tidak bijak bermedia social, dengan embuat status, komentar atau steatment di ruang public, tapi tidak mencerminkan orang pendidikan.
Perilaku mulia, lanjut Dodi, adalah cerminan insan kamil. Manusia yang melihat sesuatu, tidak hanya dari satu sudut pandang saja.
Dodi juga sempat membahas perekrutan CPNS yang mengharuskan 3 kompetensi. Dimana, jika salah satunya tidak lulus, tidak bisa jadi ASN.
Dodi juga menyinggung, soal pengangkatan ASN yang tidak mempertimbangkan lama mengajar.
Dalam wawancara itu, calon doktoral itu juga sempat menyoroti sikap PGRI. Sebagai wadah guru, PGRI merupakan organisasi yang vital dalam melakukan pembinaan guru.
“Guru perlu pendidikan karakter ? Tentu. Karena justru gurulah yang jadi ujung tombak (menyalurkan pendidikan karakter ke generasi selanjutnya), agar tidak terjadi lagi penyimpangan,” imbuhnya.
Selaku wadah, tentu organissai tidak bisa cuci tangan, meski penyimpangan kemarin, disebut-sebut oknum. PGRI sebagai wadah, punya tugas untuk mengayomi. (eki)
Asep
30 November 2021 at 15:51
……..penyelewengan (jambret), menurut kandidat doktor Prodi Pendidika……….
Selipkan kata menurut supaya tidak menafsirkan jambret nya seorang kandidat doktor, he..he..