KUNINGAN (MASS) – Pada saat suasana tengah memanas jelang pencoblosan, beredar video menarik berisi kampanye Cawabup AR, M Ridho Suganda. Dalam video berdurasi 2 menit 12 detik itu, Ridho alias Edo mengaku sempat dipungli oleh satpam RSUD 45 Kuningan.
Edo menceritakan kisah ‘pungli’nya itu pada saat kampanye dirinya sebagai calon wakil bupati pendamping H Acep Purnama (calon incumbent). Namun belum diketahui kapan waktu dan dimana tempat kampanye Edo sesuai tayangan video tersebut.
“Saya juga pernah merasakan, pernah datang ke RS 45 kalau gak salah. Masa ngambil antrian saja harus pake joki. Masa ambil antrian saja harus pake satpam,” ungkap putra bungsu dari H Aang Hamid Suganda itu.
Edo mengaku mengetes sendiri ke rumah sakit dengan berpura-pura jadi pasien. Lalu pada saat mau mengambil nomor antrian, ia dihampiri oleh satpam RSUD 45.
“Satpamnya bilang, kang mau ngambil nomor antrian? nih 20 rebu. Sudah diambilin duluan sama dia. Nah hal-hal seperti ini yang harus kita berantas, ya ibu-ibu bapak-bapak,” kata Edo yang saat itu mengenakan kaos merah.
Lantaran videonya terpotong, kemungkinan Edo bercerita seperti itu ketika menjawab pertanyaan dari warga kaitan dengan pelayanan rumah sakit. Sebab dalam ungkapannya, kalau terjadi pada rumah sakit pemerintah maka akan langsung ditegur.
Sedangkan pada pernyataan awal, Edo menyebutkan program-program paslon AR yang bisa menunjang kesehatan masyarakat. Dengan begitu, menurutnya masyarakat tidak perlu repot-repot ke rumah sakit.
“Tapi kalau memang diperlukan, kami pun punya program yang jauh lebih baik. Pak Acep telah menganggarkan Rp5 milyar saat beliau menjabat bupati untuk pelayanan ibu-ibu dan bapak-bapak, dari rumah sakit pemerintah,” ucapnya.
Oleh karena itu, Edo meminta warga agar jangan sampai terjebak pada janji palsu calon bupati dan wakil bupati. Karena menurutnya justru akan membuat masyarakat kecewa.
“Jangan janjikan hal yang tak mungkin alias PHP. Mari kita jaga kesehatan agar tak perlu repot-repot ke rumah sakit. Insya Allah bila diperlukan kami akan sediakan 1 ambulan tiap 1 kecamatan,” kata Edo.
Sementara itu, ketika dikonfirmasikan soal video tersebut Selasa (5/6/2018) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, ponsel Edo belum aktif. (deden)