KUNINGAN (MASS)- Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti menyebutkan, pada hari ke 5 mitigasi yang dilakukan oleh pihknya, akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB telah dilakukan pertemuan antara aparat Pemdes Puwasari Kecamatan Garawangi dengan Balai Besar Ksda Jawa Barat, Melalui Resor Konservasi Wilayah XXII Cirebon .
Diterangkan, pertemuan yang digelar di di Kantor Pemdes Purwasari, yang merupakan hasil dan tindak lanjut surat dari Kades Purwasari tentang adanya serangan Monyet liar ke Pihak BKSDA Cirebon.
Pertemuan dihadiri oleh 3 Orang Aparat Pemerintahan Desa Purwasari (dipimpin oleh Kepala Desa Purwasari) dan 5 orang dari Pihak BKSDA Cirebon.
Dari pihak BKSDD terdiri dari 2 orang dari BKSDA Resor Konservasi Wilayah XXII Cirebon, 3 orang dari Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat, Melalui Dinas Kehutanan Wilayah VIII Kuningan.
Kemudian Pihak BKSDA Cirebon melakukan investigasi ke lapangan, didampingi oleh Kasi Pemerintahan Desa Purwasari Suganda ke lokasi serangan monyet.
Hal ini tindak lanjut hasil survei dan laporan Pihak Pemerintahan Kecamatan garawangi melalui Kasi Trantib Kec garawangi Pada Selasa (17/1 2022).
“Pada pukul 18.10 WIB Kami melakukan komunikasi dengan perwakilan pihak BKSDA Cirebon Pak Ade Kurniadi Karim dan disepakati untuk mendatangkan Tim Ahli Handling dari Suku Baduy,” jelasnya.
Menurut hal itu akan dikoordinasikan kepada Kepala Bidang KSDA Wilayah III Ciamiw, untuk dikonsultasikan kepada Balai Besar KSDA Jabar, dan diharapkan tindaklanjutnya dari Pihak Mitra siap menerima Translokasi MEP hasil Handling Tim Baduy dalam waktu dekat.
Sekadar informasi, pelibitan suku baduy karena mereka bisa menangkap kera tersebut tanpa harus melukai dan ini sudah sering dilakukan.(agus)