KUNINGAN (MASS) – Kita ketahui bersama, bonus demografi di negeri ini merupakan sebuah momentum yang sudah seharusnya dimanfaatkan semaksimal mungkin, oleh berbagai elemen karena jika tidak, maka dominasi usia produktif yang di damba dambakan akan menjadi momen kemajuan negara indonesia ini, bukan tidak mungkin akan menjadi suatu gagasan yang awalnya “Indonesia Emas”, menjadi “Indonesia Cemas”, peran serta kontribusi dari berbagai elemen sangat diperlukan untuk bisa mewujudkan harapan besar titik tolak negara ini menjadi negara yang berperadaban maju.
Kemudian yang menjadi topik dalam tulisan ini yaitu tentang sebuah fakta bahwasanya maju mundur nya sebuah negara tidak terlepas dari bagaimana seorang pemimpin memimpin negara tersebut. Tak lama lagi momen perhelatan pemilihan umum 2024 ini menjadi salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Kita ketahui pada Pemilu beberapa bulan kedepan ada 3 pasangan capres dan cawapres yang sudah ditetapkan. Disini perlu kiranya kita mengetahui lebih dalam tentang ke 3 pasangan capres dan cawapres tersebut dalam bingkai konsep pemimpin dalam sebuah negara utama menurut seorang tokoh popoler dari islam yaitu Al-farabi.
Walaupun berlatar belakang islam, pemikiran politik Al-farabi banyak terpengaruh dari filsuf barat yaitu Plato dan Aristoteles. Penggambaran negara Utama yang di kemukakan Al-farabi sama dengan konsep nya Plato, konsepnya yaitu sebuah negara yang didalamnya terdapat suatu kebahagiaan yang di dapatkan dari hasil kerjasama antar penduduknya. Kemudian menurut Al-farabi, negara tersebut haruslah di pimpin oleh pemimpin yang sempurna, yang baik secara akhlak maupun kecerdasan nya. Disini saya mendapat pont nya yaitu pemimpin yang sempurna dalam Akhlak (etikabilitas) dan kecerdasan nya (intelektualitas).
Kemudian ketika melihat Nusantara yang begitu “luarbiasa” Dalam berbagai bidang nya ini sudah sangat pantas dan relevan untuk harus bisa memiliki pemimpin seperti pada teorinya Al-farabi tersebut, yaitu untuk mencapai kemajuan butuh pemimpin yang sempurna akhlak nya dan sempurna kecerdasan nya atau akal nya. Karna disisi lain negara sebesar Indonesia ini tidak lah mungkin dapat menjadi saling menguntungkan satu sama lain sesama masyarakatnya kecuali di pimpin oleh pemimpin yang adil dan bijaksana untuk semua, tidak hanya beberapa golongan saja.
Banyak hal saya rasa yang berkemungkinan untuk di benahi oleh pemimlin mendatang, Beberapa catatan atau point penting menurut saya yang sejatinya harus dilakukan pemimpin yang berakhlak dan cerdas demi menyongsong indonesia emas mendatang adalah :
- Akses Pendidikan dengan Kualitas dan kuantitas yang memadai.
Kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan alat paling ampuh untuk membasmi kebodohan, dimana dengan semakin banyak orang yang terdidik (bukan yang hanya punya ijazah) maka semakin dikatakan pula negara tersebut menjadi negara maju. Didalamnya juga harus menitik beratkan pada kualitas pendidikan yang berkelas dunia, karna saat ini merupakan era persaingan manusia seluruh dunia dengan tidak adanya batasan-batasan dalam hal pekerjaan, maka dari itu perlu untuk sangat ditekankan tentang bagaimana negara kita memiliki SDM yang unggul dan mendunia.
- Kesehatan bagi berbagai kalangan masyarakat yang murah dan mudah
Point kedua yang tidak kalah penting yaitu ketersediaannya akses kesehatan yang mudah dijangkau oleh seluruh rakyat indonesia dari sabang sampai merauke dan dengan terjangkau. Banyak kasus kesehatan yang belum bisa terjawab oleh pemerintah saat ini, salah satu contoh nya adalah kasus stunting atau kondisi gagal tumbuh anak akibat kurangnya nutrisi dan gizi yang cukup, serta banyak lagi kasus permasalahan kesehatan lainnya.
- Pemanfaatan SDA & SDM dengan konsep Demokrasi (dari kita, oleh kita dan untuk kita)
Berbicara tentang Sumberdaya, baik alam maupun manusia (SDM/SDA). Sudah pasti keduanya berkaitan erat. Dimana negara kita negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, mulai dari segmen tambang (emas, nikel, minyak bumi, dll), sampai pada kekayaan hayati dan hewani yang sangat majemuk membentang dari ujung aceh sampai timur papua. Nah, sumber daya alam ini juga harus senantiasa di maksimalkan pemanfaatannya dengan hilirisasi dan Re-industrialisasi. Disini peran Sumber daya manusia sangat vital, dimana manusia manusia di Indonesia harus bisa mengolah kekayaan alam nya dengan sebaik mungkin untuk kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan negara kita sendiri. Sejatinya saat ini kekayaan alam di Indonesia masih dijual atau diekspor dalam keadaan mentah atau setengah jadi sehingga sedikit sekali keuntungan yang didapatkan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri maka dari itu konsep dari reindustrialisasi dan hilirisasi ini harus bisa diterapkan Yang tadi kita harus bisa melibatkan kedua elemen antara sumber daya manusia dan sumber daya alam ini sehingga kedepannya Indonesia bisa kaya dan bisa mengekspor barang yang sudah jadi agar Indonesia tidak hanya mendapatkan capeknya saja dan polusinya saja tapi memang benar-benar hasil 100% dari oleh kita dari kita dan untuk kita seperti konsep demokrasi itu sendiri.
- Penguatan Bidang Perekonomian dengan konsep Ekonomi kerakyatan
Berbicara tentang perekonomian dan konsep ekonomi kerakyatan di sini sudah sangat jelas bahwasanya saat ini saja pelaku UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah ini sangat mendominasi terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia makanya di sini seorang pemimpin harus bisa membuat suatu sistem di mana pelaku usaha mikro kecil dan menengah ini atau UMKM mendapatkan konsep ekonomi kerakyatan yang Emang bisa menguntungkan bagi dirinya sebagai pelaku usaha kerakyatan dan dikenal lebih luas atau mendunia seorang pemimpin harus punya sistem tersebut ada pada pemerintahan saat ini ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang juga menjadi salah satu pebisnis yang hebat di Indonesia yang sudah berhasil membukakan jalan untuk bisa membangkitkan perekonomian dalam segi ekonomi kreatif itu sendiri ke depan pemimpin Indonesia yang terpilih harus bisa memberikan peluang dan kesempatan lebih besar lagi kepada para pelaku UMKM di berbagai desa di seluruh Indonesia.
- Pelestarian sektor Budaya dan wisata sebagai identitas negeri.
Budaya dan pariwisata merupakan dua elemen yang menjadi daya dorong atau menjadi pemikat para turis asing datang ke Indonesia melestarikan sektor budaya dan wisata merupakan suatu keharusan yang sejatinya harus bisa dilakukan oleh pemimpin Indonesia mendatang di mana budaya merupakan identitas dari negeri kita dari leluhur kita dan wisata atau pariwisata merupakan salah satu mahakarya dari Tuhan baik ada wisata alam atau mungkin wisata yang semi buatan yang bisa kita terus Expose dan di elaborasikan dengan kebudayaan setempat sehingga menjadi daya tarik yang bisa memikat para wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang kemudian ini juga nanti akan berkaitan dengan menaikkan GDP Indonesia atau pendapatan Indonesia dari turis asing.
Sejatinya banyak yang bisa dibahas dari kelima poin tersebut namun di sini penulis hanya ingin memaparkan secara singkat padat dan jelas bahwasanya setidaknya paling tidak ada lima elemen atau 5 sektor yang harus bisa tersentuh dan dijadikan sebagai suatu tujuan yang harus bisa dilakukan oleh pemimpin Indonesia yang nanti akan terpilih pada pemilu 2024 nanti ini sesuai dengan salah satu konsep dari tokoh filsafat yaitu Al Farabi di mana dia memiliki teori bahwasanya seorang pemimpin itu harus memiliki kesempurnaan yaitu sempurna akhlaknya dan sempurna kecerdasannya atau akalnya.
Demi mewujudkan keinginan serta harapan kita semua, yaitu bangsa yang ber peradaban maju, maka dari itu berbagai elemen harus senantiasa bersinergi untuk dapat mewujudkan itu semua, disini proses memilih sosok pemimpin harus menjadi titik awal perubahan yang menjadi pelopor dan sosok yang ideal yang bisa merubah dasar dasar pola pikir dan tingkah laku warga masyarakat di Indonesia. Dengan banyak nya upaya serta dengan melibatkan banyak elemen yang iku serta didalamnya, gagasan “Indonesia Emas 2045” dapat sedikit demi sedikit dicapai sesuai dengan tujuan tersebut. Serta menghilangkan stigma negativism yang beredar dj masyarakat tentang “Indonesia Cemas 2045” tersebut.
Nah dari beberapa paparan yang penulis sampaikan di atas sejatinya para pembaca memiliki argumen sendiri terhadap para calon presiden dan bakal calon Presiden Republik Indonesia yang saat ini sudah ditetapkan ada tiga calon yaitu Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar kemudian Prabowo Subianto dengan Gibran kemudian yang ketiga yaitu Ganjar pranowo dengan Mahfud MD ke-3 pasangan capres dan cawapres tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda Ada yang berangkat dari pemimpin daerah Ada yang berangkat dari Menteri ada juga yang pernah menduduki bangku legislatif. Dari ke tiga pasangan tersebut manakah yang yang sejatinya memilikki karakter seperti diatas, yang sejatinya akan menjadi sosok pemimpin, bukan pemimpi.
Di sini penulisannya ingin menambahkan bahan bacaan bagi pembaca semua bahwasanya kita harus lebih bijak dalam memilih calon pemimpin kita karena ketika kita salah dalam memilih maka kita berada dalam posisi yang rugi dan ketika satu orang rugi dan 10.000 orang lainnya juga ikut rugi karena tidak membaca referensi yang banyak terkait capres dan cawapresnya maka itu sangatlah berpengaruh terhadap kepemimpinan Indonesia 5 tahun kedepan.
Ditulis Oleh : Muhammad Ragil Ar-Raqiib
Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UIN SSC
Aktivis Muda Kuningan