KUNINGAN (MASS) – Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Marni Asmarni, menyampaikan, untuk meningkatkan nilai tambah dari Sumber daya alam pemerintah harus fokus untuk membangun insfratuktur, termasuk mikro tanah yang merupakan insfrastuktur pelaksanaan pembangunan bendungan imigrasi.
Dikatakan, untuk tahun 2014-2020 bendungan baru yang dibangun oleh pemerintah berjumlah 18 bendungan dan belum selesai secara sempurna.
Kemudian akan berlanjut sebanyak 16 bendungan baru di seluruh indonesia. Ini adalah salah satu usaha pemerintah dalam menjadikan bangsa Indonesia untuk bergulat di dalam bidang pangan.
Ditempat yang sama Staf Ahli Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Bidang Ideologi dan Konstitusi Irjen Pol Dr Agung Makbul Drs SH MH menyebutkan di Jawa Barat dibangun 7 bendungan untuk mendukung ketahanan air dan irigasi. Salah satu bendungannya ada di Kabupaten Kuningan.
“Dibandingkan dengan projek bendungan yang serupa di Indonesia memerlukan waktu cukup lama bahkan ada sampai dengan puluhan tahun baru dapat terselesaikan. Tapi Kuningan lebih cepat,” ujarnya pada saat kunjungannya ke Kabupaten Kuningan dalam rangka mendengar secara langsung progres Pembangunan Strategis Nasional Waduk Cileuweung, Rabu (17/2/2021).
Tetapi di Kabupaten Kuningan ini lanjut dia, termasuk cepat dengan waktu 7 tahun progres proyek pembangunan strategis sudah mencapai 97%. Diharapkan di tahun ini dapat terselesaikan semuanya.
Sementara itu, untuk waduk Kuningan kendalanya hanya 3 persen. Dari 100% fisik, sudah 97% dari sisi pengembalian tanah, sehingga tinggal 3% untuk beberapa kendala.
“Untuk kendala tersebut Insyaallah sudah ada tiitk temunya. Kita optimis sesuai dari harapan kita semua waduk ini akan diisi air mulai bulan Juli 2021” jelas Sekda Dian Rachmat Yanuar. (agus)