KUNINGAN (MASS)- Tidak salah warga Desa Suganangan Kecamatan Cipicung memilih Maryono menjadi kepala desa. Dibawah kepemimpinannya banyak berbagai terobosan baru untuk memajukan desa dan warganya.
Sebagai bukti ia menyerahkan tanah bengkok seluas 6 Ha kepada warga untuk digarap. Ia ingin warga menggarap lahan itu demi kesejahteraan mereka.
Bukah hanya itu, di desa yang berpenduduk 2.231 jiwa itu, Maryono tengah giat-giatanya membangun desa.
Saat ini pemdes tengah fokus membangunan taman desa, aekaligus dibangun beberapa kios untuk usaha BUMDes. Kios itu disewakan kepada warga.
Maryono yang didampingi Sekdes Jahidin Amd menyebutkan, untuk pembangun taman desa dan kios sumbernya dari Dana Desa tahun 2020 sebesar Rp170.312.800.
“Mudah – mudahan dengan selesainya pembangunan ini bisa memacu warga untuk lebih giat lagi berusaha, sehingga roda perekonomian akan kembali normal,” jelasnya Rabu (3/6/2020).
Apalagi saat ini di Indonesia ditimpa musibah wabah corona yang dampaknya dirasakan seluruh warga Suganangan, sehingga harus ada langkah nyata untuk membangkitakn ekonomi.
“Tekad saya ingin memajukan dan mensejajarkan Suganangan dengan desa-desa yang lainnya sehingga terus melakukan terbosan,” tandasnya.
Ia mengaku, harus berterima kasih terhadap pemerintah karena adanya DD/ADD, akihinrya desa bisa membangun. Tanpa adanya dana tersebut sulit rasanya.
Pada kesempatan itu Maryono berterima kasih kepada seluruh jajaran perangkatnya, Babinsa, Babinmas serta Kasi Pemerintahan Kecamatan Cipicung Suharto SE yang tak bosan bosanya membina desa terutama dalam penggunaan DD/ADD.
Sementara, kuninganmass.com juga bertanya kepada beberapa warga terkait hasil pembangunan yang sudah dicapai dibawah kepeminpina maryono.
“Alhamdulilah Bapak Maryono telah banyak membuat kami merasa bangga karena ada bukti pembagunan, dimana gang-gang dipelur, balai desa menjadi bagus. Lalu, jalan juga bagus. Ini menjukan kinerja yang nyata,” ujar salah satu warga.
Sekadar informasi Desa Sugannga terletak diujung utara Cipicung dan berjarak kurang lebih 7 kilo meter ke arah utara.
Pembangunan di desa yang berjumlah penduduk 2.231 jiwa dan mayoritas bermata pencaharian bertani atau buruh tani, sebagian berdagang dan merantau ke luar kota itu, kini terlihat nyata. (agus)