BREBES (MASS) – Mahasiswa KKN-PDik STKIP Muhammadiyah Kuningan melakukan penyuluhan ‘Pemanfaatan Lahan Sejengkal’ di Desa Banjaran Kecamatan Salem Brebes. Selama 2 hari, masyarakat desa diberikan pengarahan mengenai pemanfaatan lahan sejengkal dengan cara hidroponik. Penanaman hidroponik menggunakan media barang bekas yang sudah tidak terpakai.
Ketua kelompok Fajar Gumelar menjelaskan, saat ini sudah banyak rumah-rumah yang tidak memiliki pekarangan rumah dan banyak juga pekarangan yang telah tertutup semen. Selain itu, melihat banyaknya barang bekas seperti cap dan minuman botol yang berserakan bisa dijadikan media hidroponik.
“Tujuan pemanfaatan lahan sejengkal yaitu untuk mewujudkan masyarakat banjaran yang mandiri, untuk menyadarkan pada masyarakat mengenai lahan sejengkal yang berharga jika dimanfaatkan dengan bijak. Selain itu, menyadarkan masyarakat tentang banyaknya sampah yang bisa dimanfaatkan kembali,” jelas Fajar.
Kegiatan ini, lanjut Fajar, merupakan salah satu program kelompok KKN Desa Banjaran. “Terima kasih atas dukungan dan kerja sama dari Karang Taruna Desa Banjaran yang telah membantu mensukseskan penyuluhan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Banjaran Kustanto mengatakan, kegiatan penyuluhan memberikan manfaat bagi masyarakat banjaran. Hal itu terlihat dari antusiasnya masyarakat yang mengikuti penyuluhan itu.
“Saya sangat mendukung program KKN yang telah dilaksanakan tersebut. Harapannya masyarakat banjaran bisa mengikuti dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari dari penyuluhan tersebut,” ujarnya.
Salah satu warga Desa Banjaran terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan itu. Selain diberikan materi, masyarakat juga bisa praktek langsung mengenai menanam tanaman dengan cara hidroponik.
“Ayeuna mah perah teu boga lahan, ulah ngomong teu boga sayuran (sekarang mentang mentang tidak punya lahan, jangan bilang tidak punya sayuran),” tutur Ayati. (ali)