BANDUNG (MASS) – Seorang pelanggan Perumda Air Minum (PAM) Tirtawening Kota Bandung, Triastami, mengeluh. Dalam belasan hari ke belakang, pasokan air ke rumahnya mati.
“Kalo gak salah sejak 19 September air gak ngocor. Malem harinya antara jam 2 dini hari sampe jam 03.30 baru nyerelek dikit tersendat,” keluhnya.
Triastami telah lama tinggal di Jl Mars Selatan II No 6 Margahayu Raya Bandung. Ia merasa kesal atas gangguan air yang menjadi kebutuhan vital tersebut. Sudah berusaha melaporkan namun dirinya merasa tidak digubris.
“Udah lapor gak ditanggapi malah saling lempar antar petugas,” kata Bu Tri, sapaan akrabnya.
Saat dikonfirmasikan ke nomor pengaduan +62 822-1997-6744, pihak PAM Tirtawening meminta agar mengisi formulir pengaduan. Ketika dijawab pelanggan sudah mengisinya dari awal terjadinya gangguan, pihak PAM mengatakan hendak mengkomunikasikannya ke bagian terkait.
“Baik akan kami komunikasikan dengan bagian terkait. Sebagai informasi pada saat ini debit air mengalami penurunan dikarenakan terbatasnya ketersediaan air baku dari Cikalong Pangalengan dampak dari El Nino yang belum selesai sehingga menyebabkan terganggunya aliran air dikarenakan debit air sangat minim. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” isi balasan dari nomor pengaduan, Kamis (27/9/2023) pekan kemarin.
Hingga sepekan kemudian, kondisinya tidak ada perkembangan. Triastami menyayangkan atas buruknya pelayanan PAM Tirtawening. Musim kemarau, menurutnya alasan klasik.
“Jangan menjual musim kemarau atau El Nino, itu mah udah diprediksi sama BMKG. Harusnya mereka punya program untuk mengatasinya jauh sebelum musim itu datang. Da eta mah urusan Allah tiap tahun juga ada. Sok jadi alasan we musim teh,” ketus Tri, Rabu (4/10/2023). (deden)