KUNINGAN (MASS) – Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda M Si mengaku ikut bingung saat ditanya perihal adanya pungutan untuk pelamar Pabrik Joshua (PT Fashion Stitch Joshua).
“Kalo memang ini, pendaftaran harus bayar, mau kerja bayar gitu? Ya kalo misalkan mau kerja bayar, ya gak tau juga saya komentarinya gimana,” jawab Edo, saat dikonfirmasi pasca menghadiri acara di Ballroom Hotel Grand Cordella, Kamis (17/11/2022) siang.
Sebelum menjawab hal itu, Edo menerangkan soal ketenagakerjaan itu memang dilihat dari sisi political will dan politik anggaran. Harusnya, dilihat potensi yang ada di Kuningan, lalu dengan potensi itu dibuka peluangnya agar lapangan kerja terbuka.
“Dan dorongan dari APBD, saya rasa pasti akan ditingkatkan. Karena mau bagaimanapun juga permasalahan di Kuningan itu kan kemiskinan dan juga lapangan pekerjaan,” sebut Edo menjamin, saat ditanya penyusunan APBD untuk 2023 nanti.
Kemudian, Edo juga ditanya soal kenyataan bahwa pungutan pelamar ke Pabrik Joshua itu, salah satunya karena ada retribusi yang dibebankan dari ke Disnaker dari penyewaan gedung BLK. Edo kemudian memberikan jawaban yang seakan setuju, BLK kedepan harusnya gratis saja.
“Saya rasa retiribusi memang harus gratis kali ya,” jawabnya kala ditanya bisakah kedepannya tidak ada lagi retribusi untuk pelatihan tenaga kerja yang dilakukan di BLK Disnakertrans.
Baca : https://kuninganmass.com/pabrik-garmen-joshua-rame-ada-pungutan-ke-pelamar-kerja/
Baca : https://kuninganmass.com/soal-pungutan-pelamar-pabrik-joshua-elon-itukan-lpk-swasta/
Sebelumnya, ramai keluhan dari pelamar Pabrik Joshua tentang pungutan, baik itu pembelian formulir sekitar 30-40ribu, maupun untuk pelatihan 1-2juta bagi yang diterima. Keluhan itu, diterima juga oleh anggota DPRD dan menyayangkan hal tersebut. Nemun, selang waktu keluhan itu juga dijawab Kadisnakertrans Dr Elon Charlan. (eki)