Connect with us

Hi, what are you looking for?

Uncategorized

Pelaku Coret Baliho Berbau SARA Bukan Pengecut

KUNINGAN (Mass) – Aksi pencoretan baliho H Acep Purnama MH yang berbau SARA dianggap tidak aneh. Bagi sebagian orang, aksi seperti itu sudah bisa diprediksikan sebelumnya.

“Saya tidak terkejut soal diangkatnya isu SARA lewat coretan di baliho Acep Purnama. Soal siapa pelakunya, walau limitatif, siapapun dapat jadi terduga,” kata Koordinator Nasional ANCar (Aliansi Nasional Cendikian Akar Rumput), Tunggul Naibaho, Selasa (22/8).

Namun, menilai perbuatan corat-coret itu sebagai sikap pengecut, dirinya kurang setuju. Pendapatnya, penilaian seperti itu merupakan penilaian akultural.

“Predikat pengecut itu baru pas jika disandangkan kepada masyarakat yang berwatak egaliter. Tapi masyarakat Kuningan adalah sebaliknya. Secara kultural berwatak silent protective,” kata Tunggul.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Jadi, sambungnya, kalau pada masa normal isu SARA hanya dilakukan lewat bisik-bisik, maka pada masa-masa kampanye seperti sekarang ini naik setingkat ke bentuk corat-coret. Tapi menurut Tunggul, itu tetap masih dalam kepantasan kultural.

“Saya kira itu masih dalam kepantasan kultural, silent protective, dimana pelaku anonim. Jadi, menilai perbuatan itu sebagai sikap pengecut adalah sebuah penilaian akultural,” tandasnya.

Dia baru akan merasa kaget apabila pada masa kampanye ke depan, soal isu SARA dinyatakan secara terbuka, tegas dan jelas ditujukan kepada Acep Purnama oleh pribadi, kelompok atau lembaga tertentu. Jika itu terjadi, maka kemungkinan telah terjadi pergeseran budaya.

“Namun bisa saja itu sekadar interupsi budaya oleh politik, karena politik, demi kekuasaan, terbiasa menghalalkan segala cara,” pungkas pria yang tinggal di Cibingbin itu. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version