KUNINGAN (Mass) – Ormas Pembela Kesatuan Indonesia Bersatu (Pekat IB) Kabupaten Kuningan menggelar apel pasukan anti komunisme sekaligus deklarasi anti komunisme yang dipusatkan di kawasan The Mountain View Gunung Keling Kuningan, Minggu (2/10). Hadir dalam kesempatan itu Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Kapolres AKBP Syahduddi, Dandim 0615 Letkol Arief Hidayat, Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi, Kapolsek Cigugur, Danramil Cigugur, para Ketua Pekat IB se wilayah III Cirebon, serta Pembina Pekat IB sekaligus Pembina program Nawa Cita Jokowi yang merupakan keluarga Presiden Jokowi, Djoko Darianto.
Gelar pasukan anti komunisme dikemas dengan sejumlah aksi dari pelajar SMK Penerbangan Paksi Nusantara binaan Yayasan Taufik Mubarok, seperti simulasi pengamanan VVIP oleh para siswa SMK Penerbangan Paksi Nusantara dan anggota Pekat IB yang telah dilatih selama sebulan penuh dengan standar Paspampres.
Tak hanya itu, pertunjukan ekstrem dari pencinta reptile dengan memainkan ular jenis King Kobra dan sejumlah ular ganas lainnya selama hampir 30 menit, ditambah pula aksi debus yang diperlihatkan para siswa dan siswi SMK Penerbangan Paksi Nusantara dan juga Pekat IB.
Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan apel pasukan anti Komunisme yang dilaksanakan Ormas Pekat IB Kuningan merupakan momentum tepat untuk dalam mempertahankan Negara sesuai konstitusinya. Sebab, berdasarkan sejarah perjuangan terdahulu oleh seluruh elemen rakyat Indonesia, pembelaan terhadap Negara patut untuk terus dipertahankan.
“Bela Negara itu bisa dilakukan oleh setiap warga Negara. Kegiatan gelar pasukan oleh Pekat dalam rangka anti Komunisme ini, merupakan momentum yang tepat untuk mengajak semua pihak dalam mempertahankan Negara dengan semangat bela Negara. Ini juga bisa diwujudkan dengan peranan aktif semua pihak di Kabupaten Kuningan demi Kuningan MAS,” katanya.
Sementara Ketua Dewan Pembina Pekat IB sekaligus Pembina program Nawa Cita, Djoko Darianto menuturkan, jika dirinya bukanlah pejabat, melainkan masyarakat biasa namun cukup dekat dengan Presiden Jokowi.
“Saya dari Solo, saya keluarga RI 1. Saya senang kesini bisa menambah teman dan saya merasa sangat dihormati di Kuningan. Saya ingin membantu program pemerintah melalui Nawa Cita Presiden Jokowi. Program ini timbul dari nurani dan harus kita kawal bersama demi kebaikan kita semua,” ujarnya.
Dirinya juga mengajak semua pihak, khususnya Pekat IB untuk bersama-sama membangun Negara Indonesia dengan kebaikan dan bela Negara. Hal itu tentu saja harus dibangun sejak dari diri masing-masing, sebelum diterapkan kepada orang lain.(andri)