KUNINGAN (MASS) – Pernyataan cukup mengagetkan diutarakan Ketua PAC PDIP Kecamatan Japara, Sukadi. Saat dipintai tanggapannya menyangkut suksesi Ketua DPC PDIP Kuningan, Selasa (26/8/2025) malam, ia menegaskan partainya butuh penyegaran.
Mulanya, Sukadi menyebut empat nama yang dinilai layak untuk diusulkan jadi ketua. Urutan nama yang ia sebutkan itu dimulai dari Rana Suparman, Nuzul Rachdy, Tresnadi dan Lena Herlina.
“Banyak kader yang sudah mapan secara pengalaman. Ada pa Rana, pak Zul, pa Tres, ada juga sosok perempuan, bu Lena. Ketua umum DPP juga kan perempuan, bu Mega,” ungkapnya.
Sukadi tahu betul PDIP sangat menjunjung tinggi emansipasi wanita. Kesetaraan gendernya kuat bahkan tertuang dalam AD/ART partai.
“Nah, PAC wajib mengusulkan 3 nama untuk calon ketua DPC dalam penjaringan nanti. Gak boleh cuma 1 nama, wajib 3 nama. Bisa aja kan, Rana-Lena-Tresnadi. Atau Rana-Lena-Sukadi,” ucapnya.
Kenapa nama dirinya sendiri disebutkan, menurut Sukadi, siapapun kader yang ber-KTA sudah 7 tahun boleh diusulkan. Dia dan juga Lena yang masuk keanggotaan PDIP secara berbarengan, sudah lebih dari 7 tahun menjadi kader.
“Selanjutnya, yang akan menentukan itu DPP. Demokrasi di PDIP itu demokrasi terpimpin,” tandasnya.
Apakah perlu pembaharuan? Sukadi mengatakan, pembaharuan itu pasti. Yang jelas sosok ketua nanti harus visioner, punya konsep membesarkan partai. Sebab diakuinya PDIP di Kuningan lagi di bawah, dalam artian tidak berkuasa.
“Itu PR besar. Kita butuh penyegaran. Butuh pemimpin yang visioner, progresif revolusioner. Dan yang penting lagi, jaringan di bawahnya harus kuat. Soliditas kedepan harus diuji,” tegasnya.
Kalau penyegaran berarti orang baru dong? Sukadi menjelaskan, PAC hanya mengusulkan tiga nama. DPP yang kemudian menentukannya. Siapapun orangnya yang ditentukan DPP wajib ditaati.
“Kalau memang orang baru, ada Lena, Rana, siapapun itu, atau saya sekalipun, sah-sah saja. Kalau sudah jadi keputusan DPP, kami yakini semua akan taat. Karena komitmen PDIP tunduk dan patuh pada keputusan partai. Kita bukan patuh pada individu ya,” pungkasnya. (deden)