PASAWAHAN (MASS) – Pilkades di Desa Padamatang Kecamatan Pasawahan masih menyisakan persoalan. Ditengah upaya peredaman situasi, muncul ucapan-ucapan masyarakat pendukung calon kades di media sosial yang terindikasi menyulut kembali amarah warga lainnya.
“Masa dibilang harus dirukiyah. Itu diantaranya. Ada lagi, diduga ditujukan ke pak kesra. Bilang begini, kalau sudah tidak nyaman lebih baik mundur, karena banyak yang mau. Nah setelah pak kesra mundur, komen lagi kahayang teh narurutan meh ganti kabeh,” tutur Rakim Sungkar, warga Padamatang, pelapor kasus dugaan pencemaran nama baik.
Membaca komen-komen tersebut di facebook, menurut dia, indikasinya jelas ditujukan kepada perangkat desa. Ucapan itu dilontarkan EK, warga Padamatang yang diketahui oleh Rakim sebagai timses salah satu calon kades.
Bukan hanya EK, rupanya SH pun mengeluarkan ucapan senada yang dinilai menyinggung perasaan warga Padamatang dikubu lainnya. Menurut Rakim, SH sama dengan EK, sama-sama timses calon kades yang memenangkan pilkades.
“Sebelum kami menempuh jalur hukum seperti sekarang, kami sudah menawarkan kepada mereka agar melakukan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf. Intinya, kita masih ingin kekeluargaan, menahan diri,” ungkap Rakim.
Sayangnya, kedua terlapor tidak menunjukkan itikad baiknya. Dua kali tidak menghadiri, meskipun difasilitasi oleh calon kades yang mereka dukung. Hingga terpaksa masyarakat Padamatang yang diwakili Rakim Sungkar melakukan pelaporan ke polisi.
“Pada 25 Desember 2019 lalu awalnya. Kita ke sini. Lalu dilanjutkan pada awal Januari 2020 kemarin. Dan hari ini pemeriksaan saksi-saksi,” jelasnya kala berada di Mapolres Kuningan, Jumat (17/1/2020). (deden)