KRAMATMULYA (Mass) – Pasar Kurucuk di Desa/Kecamatan Kramatmulya sebagai pasar tradisional nampaknya memiliki pesaing kuat. Sebuah perusahaan raksasa Alfamart masih beroperasi di dekat pasar tersebut. Bahkan sebelah selatannya, jarak kisaran 200-300 meter, berdiri Alfamart baru.
“Kasihan pedagang di Pasar Kurucuk, mereka yang modalnya pas-pasan harus bersaing dengan perusahaan raksasa. Mestinya ada pengendalian dari pemerintah selaku pelayan rakyat,” ujar Mujahidin, seorang aktivis Kuningan, Senin (17/7).
Yang membuatnya tidak habis pikir, ia mendengar kabar bahwa Kuningan menerapkan kebijakan moratorium pasar/toko modern. Bahkan belum lama ini sempat terjadi aksi unjukrasa yang mempersoalkan minimarket di dekat restoran Lembah Ciremai.
“Kenapa kalau milik pengusaha lokal didemo, tapi kalau milik pengusaha luar didiamkan saja. Sebetulnya pemerintah kita ini mau membela rakyat Kuningan atau membela rakyat luar Kuningan sih?,” ketus Mujahidin.
Dia mengatakan, saat ini rakyat merasakan inflasi yang cukup memprihatinkan. Selembar uang lima puluh ribu ketika dibelanjakan untuk keperluan makan keluarga, cepat habis dalam waktu sekejap.
“Nih sekarang itu, uang Rp50 ribu tidak cukup untuk makan satu keluarga sehari. Belum untuk biaya sekolah dan biaya lain-lain. Ketika mata pencaharian mereka tertekan, gimana mau menutupinya? Pinjem sana-sini? Tambah sengsara dong,” celetuk dia.
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bijaksana. Mana yang harus diprioritaskan dan mana yang tidak perlu diprioritaskan. Jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang secara perlahan kian menyengsarakan rakyatnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Drs Agus Sadeli MPd menjelaskan, sebetulnya ada masa transisi keberadaan Alfamart di Kramatmulya. Alfamart yang berlokasi di sebelah utara Pasar Kurucuk ditutup dan digantikan oleh Alfamart di sebelah selatan.
“Harusnya yang di jembatan (sebelah utara) sudah tutup. Karena digantikan oleh yang di sebelah selatan,” ungkap Agus.
Ditanya tindak lanjut, pihaknya mengatakan sedang mengkaji kuota per kecamatan. Sekarang ini tengah melakukan cek dan ricek toko modern yang sudah ada di setiap kecamatan. Pada saatnya nanti akan ada kebijakan yang komprehensif. (deden)