KUNINGAN (MASS) – Di Pilbup Kuningan terdapat satu pasangan yang disamakan dengan duet Anies-Sandi DKI Jakarta. Pasangan tersebut yakni Toto-Yosa bernomor urut 1. Gaung dari Figur yang berkacamata ini sampai ke telinga para perantau asal Kuningan di ibu kota.
Seperti yang diutarakan beberapa orang perantau asal Desa Mekarwangi Kecamatan Garawangi, beberapa waktu lalu. Nono misalnya, ia menilai sosok kedua calon tersebut begitu erat dan melekat di hati dan ingatan para perantau yang ada di ibukota.
Terlebih dalam mudik kali ini, imbuhnya, paslon SenTOSA telah bisa memfasilitasi mereka untuk pulang kampung. “Walaupun jauh, paslon SenTOSA itu sudah sangat dikenal dikalangan perantauan khususnya yang ada di Jakarta,” ungkap Nono.
Pria yang sudah puluhan tahun berada di perantauan ini juga menyatakan kekagumannya terhadap paslon SenTOSA. Bahkan menurutnya, Toto dan Yosa bisa diibaratkan sebagai Anis Baswedan dan Sandiaga Uno-nya Kuningan.
Hal itu menurutnya karena sosok keduanya tak jauh berbeda dengan Anis-Sandi yang kini menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan keberhasilannya menumbangkan pasangan Ahok-Djarot.
“Pak Toto dan Pak Yosa itu ibarat Anis Baswedan dan Sandiaga Uno nya Kuningan. Kalau dilihat dari karakter masing-masing pun keduanya memiliki kemiripan,” ucapnya.
Dirinya berharap keberhasilan Anis Baswedan-Sandiaga Uno mendobrak rezim Ahok kala itu juga akan dialami oleh paslon SenTOSA di Kuningan saat ini. Sebagai perantau, Nono memperhatikan banyak perubahan yang lebih baik dalam berbagai bidang mulai dirasakan oleh masyarakat DKI dengan kepemimpinan yang baru itu.
“Mudah-mudahan kesuksesan Anis-Sandy mendobrak rezim Ahok dalam Pilgub DKI kala itu bisa dialami Paslon SenTOSA dalam Pilbup Kuningan saat ini,” harap Nono.
Sebagai masyarakat, Nono juga menangkap adanya perubahan di DKI saat ini berawal dari kepercayaan dan keberanian masyarakatnya untuk memilih pemimpin yang baru, yaitu Anis-Sandy. Sehingga saat ini dirinya secara pribadi mengajak kepada masyarakat Kuningan untuk bercermin terhadap masyarakat DKI yang berani menentukan pilihan terhadap pemimpin baru.
“Jika DKI bisa berubah dengan adanya pemimpin yang baru, saya yakin Kuningan pun bisa melakukannya sehingga bisa menjadi lebih baik. Kalau Kuningan ingin maju, ya kita harus ganti bupatinya,” tandas Nono.
Dalam kesempatan itu, Komunitas Perantau Sadulur Putra Keramat Kecamatan Garawangi ini kompak mengenakan kaos #2018KuninganGantiBupati. Hal itu menunjukkan harapan besar mereka akan perubahan Kuningan dengan adanya pergantian pemimpin daerah melalui Pilkada 27 Juni nanti. (deden/rl)