KUNINGAN (Mass) – Kendati pelaksanaan Pilbup masih menyisakan waktu lebih dari 1 tahun, nuansa pencitraan dari sosok yang berniat mengabdikan diri untuk menjadi Bupati/Wabup Kuningan masa bakti 2018-2023 sudah mulai nampak. Upaya meningkatkan populeritas dari mereka yang saat ini masih berada di luar sistem pemerintahan dilakukan dengan berbagai cara.
“Tidak sedikit dari mereka yang mulai memapangkan diri melalu baligo dan spanduk, dan banyak pula yang melakukan tebar pesona melalui media massa/medsos,” ungkap Ketua F-Tekkad, Soejarwo kepada kuninganmass.com, Minggu (5/2/2017).
Tidak sedikit pula, sambungnya, parpol yang sudah mulai ‘mengelus-elus’ jagonya untuk berkompetisi dalam Pilbup Kuningan. Keberanian Parpol untuk memasarkan jagonya lebih awal, tentu akan mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Dibandingkan dengan parpol yang jauh hari sudah ‘mengobral diri’ dengan mengeluarkan pernyataan akan mendukung Cabup/Cawabup yang diusung parpol lain.
“Sikap parpol yang bersikap ‘mengobral diri’ lebih awal padahal parpol tersebut termasuk parpol cukup besar, dipastikan akan mendapat stigma negatif dari masyarakat, dan tidak mustahil akan ditinggalkan,” ucapnya.
Bagi mereka yang berminat maju dalam Pilbup 2018 dan saat ini berada dalam lingkaran kekuasaan baik di lembaga eksekutif maupun eksekutif akan lebih efektif dalam meningkatkan populeritasnya dengan menunjukan kinerja yang berpihak pada kepentingan rakyat.
“Tanpa harus repot-repot melakukan pencitraan, dengan mengabaikan kewajiban yang melekat pada dirinya saat ini,” kata Jarwo. (deden)