KUNINGAN (MASS) – Di Desa Cihirup, aroma perubahan mulai tercium dari dapur-dapur warga. Bukan sekadar soal menu makan, tapi tentang masa depan kesehatan, gizi, dan kemandirian pangan yang kini menjadi fokus gerakan bersama.
Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, resmi bergabung sebagai salah satu dari 25 desa di Kabupaten Kuningan yang menjalankan Program Pengembangan Desa Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) tahun 2025. Program itu menjadi langkah strategis pemerintah untuk mengangkat potensi pangan lokal, memperbaiki pola konsumsi masyarakat, serta mengatasi masalah gizi secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Dok. Foto BersamaPertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si menegaskan, B2SA bukan sekadar formalitas, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Program menyasar ibu-ibu TP PKK, ibu hamil, ibu menyusui, remaja, hingga kelompok masyarakat lain melalui edukasi dan pelatihan mengolah pangan lokal yang aman dan bergizi.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh pejabat daerah, termasuk Kabid PKKP Diskatan Sopyan Pamungkas, S.Hut., M.Si, Kasi Kesejahteraan Kecamatan Ciawigebang Aam Amelia, Kepala UPTD Diskatan Ciawigebang Dede Irawan, S.E, serta Pj Kepala Desa Cihirup Tata Suharta, S.E.
Lebih lanjut, ia menerangkan, program B2SA di Cihirup meliputi edukasi gizi, pemanfaatan pekarangan, pembangunan kebun B2SA, kolam ikan, peternakan unggas, penyediaan peralatan pengolahan pangan, hingga kemitraan dengan Dapur MBG untuk suplai bahan baku berkelanjutan.
“Ibu adalah menteri pangan di rumahnya. Dari meja makan keluarga, masa depan anak-anak ditentukan. Mari manfaatkan apa yang kita miliki, biasakan makan sayur, ikan, dan lauk lokal, serta terapkan 5 Kunci Keamanan Pangan,” ujarnya, Jum’at (15/8/2025).
Melalui sinergi pemerintah daerah, pihaknya berharap, TP PKK, dan masyarakat, Desa Cihirup bisa menjadi model desa sehat, mandiri, dan penuh gizi, sekaligus motor penggerak ketahanan pangan dari desa untuk negeri. (argi)