KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa IPB University melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNTI)berkolaborasi bersama warga di Desa Salakadomas, Kecamatan Mandirancan. Dalam programpengabdian itu, para mahasiswa melakukan beberapa program kerja untuk membantu meningkatkan potensi desa.
Pada hari Selasa (9/7/2024) kemarin, mahasiswa tim KKNTI melakukan salah satu program kerja yang menyasar dunia pertanian. Para mahasiswa menggelar “Sosialisasi Teknik Budidaya Cabai Hias IPB serta Penyuluhan Aplikasi IPB Digitani”. Kegiatan dihadiri para perangkat desa, kelompok wanita tani, kelompok ibu PKK, serta petugas PPL.
“Aplikasi IPB Digitani merupakan salah satu inovasi aplikasi yang diluncurkan oleh IPB yang langsung terhubung oleh pakar IPB untuk membantu petani dan masyarakat dalam menangani masalah dan mencari informasi terkait pertanian,” ujar Nichika selaku koordinator desa mahasiswa KKNTI IPB University.
“Cabai hias IPB ini dirakit oleh dosen IPB sendiri, yaitu Profesor Syukur. Beliau adalah salah satunya ahli cabai di Indonesia. Beliau membuat berbagai jenis cabai. Cabai yang diproduksi telah diekspor hingga ke luar negeri” terang Asep Taryana selaku dosen pembimbing lapang mahasiswa KKNTI IPB University.
Sementara, Kepala Desa Salakadomas, Agus Nurudin, merespon baik kegiatan tersebut. Ia juga berharap dengan adanya kolaborasi bersama mahasiswa KKNT IPB University tidak hanya sekedar meningkatkan pengetahuan, namun dapat menumbuhkan minat masyarakat dalam melakukan kegiatan pertanian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani, serta mengoptimalkan penggunaan teknologi pertanian modern melalui aplikasi IPB Digitani.
“Dengan sosialisasi ini, diharapkan petani dapat lebih mudah mengakses informasi, mendapatkan bimbingan dari penyuluh, dan memanfaatkan benih unggul seperti benih cabai IPB untuk meningkatkan hasil panen. Program ini diharapkan mampu menciptakan kemandirian dan keberlanjutan dalam sektor pertanian desa,” sebutnya dalam sambutan.
Acara ini dihadiri perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ratna beserta perwakilan UPTD Pertanian Salakadomas Encih. Kesempatan ini, diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat secara optimal dalam menggali ilmu mengenai pertanian. Ilmu yang didapat dapat dipraktekan langsung di rumah masing-masing untuk budidaya cabai.
Pelaksanaan kegiatan program kerja diawali dengan pengisian pre-test oleh peserta terkait pengetahuan mereka mengenai cabai hias IPB dan aplikasi IPB Digitani. Dilanjutkan pemaparan materi oleh mahasiswa KKNTI IPB University mengenai teknik budidaya tanaman cabai dan aplikasi IPB Digitani.
“Cabai hias memiliki banyak keunggulan, warnanya menarik sehingga memperindah pekarangan rumah, mudah dibudidayakan, dan waktu panennya lebih cepat. Selain untuk meningkatkan nilai estetika, cabai hias bisa dikonsumsi di semua umur buah. Buah yang masih muda memiliki warna ungu, apabila sudah mulai masak akan memudar hingga warna akhirnya merah” terang Hikam, mahasiswa KKNTI IPB University dalam pemaparan materi.
“Buah yang masih muda dan berwarna ungu memiliki keunggulan lain. Warna ungu pada buah menandakan adanya kandungan antosianin, dimana kandungan tersebut bersifat antioksidan sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh” tambahnya.
Hikam yang merupakan mahasiswa Agronomi dan Hortikultura IPB University itu, menekankan pentingnya prinsip tepat dalam budidaya tanaman, terutama pada pemupukan dan pengendalian OPT.
“Kegiatan budidaya tanaman, terutama pada pemupukan dan pengendalian OPT harus menerapkan prinsip tepat, antara lain tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu, tepat tempat, dan tepat cara. Kelima prinsip tepat tersebut hendaknya diterapkan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman” tegasnya.
Selanjutnya, mahasiswa KKNTI IPB University juga melakukan sosialisasi aplikasi IPB Digitani kepada masyarakat Desa Salakadomas. Aplikasi ini berfungsi sebagai media yang menyediakan informasi terkait pertanian dan pedesaan, serta menawarkan konsultasi dengan pakar dari IPB.
Aplikasi ini juga dirancang untuk digunakan oleh para penyuluh, sehingga para petani dapat terhubung dengan penyuluh di daerah masing-masing, yang diharapkan dapat memperkuat komunikasi dan dukungan teknis dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi penyemaian cabai hias bersama peserta. Benih cabai hias yang digunakan, antara lain cabai hias varietas Lembayung IPB, Ayesha IPB, Ungara IPB, dan Seroja IPB. Setiap varietas memiliki keunggulan dan karakteristik masing-masing. Peserta sangat antusias dalam kegiatan penyemaian tersebut. Mereka berharap benih tersebut dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Salakadomas. (eki)