KUNINGAN (MASS) – Setelah cukup lama tidak kelihatan kiprahnya di PAN, Sabtu (22/5/2021), Hj Nining Kurnia menginjakkan kakinya di kantor DPD PAN Kuningan, Jl Moh Toha. Kemunculannya dalam rangka menghadiri undangan silaturahmi pengurus harian partai tersebut.
Di struktur kepengurusan baru, Nining menjabat sekretaris MPPD yang diketuai H Udin Kusnedi. Dalam silaturahmi tersebut, Sekretaris DPD PAN, Raka Maulana Wijaya memberikan kesempatan kepadanya untuk menyampaikan orasi politik setelah Udin.
Saat itu, Nining yang semula dirumorkan bakal berlabuh ke Partai Ummat tersebut menanggapi sanjungan dari Udin yang menyebutnya sebagai perempuan hebat.
“Saya sebagai perempuan. Saya ini bukan siapa-siapa tanpa adanya dukungan dari semua sehingga (dulu, red) pernah ikut berkontribusi dalam membesarkan PAN,” tegas mantan ketua DPD periode 2005-2010 itu.
Dengan gayanya yang khas, Nining mengajak seluruh kader PAN untuk bersama-sama membesarkan partai. Ketika duduk di struktur pengurus baik tingkat kecamatan maupun desa, mereka harus memberikan banyak masukan ke DPD.
“Kalau tak punya masukan, berati tidak bekerja sebagai pengurus. Mari jadikan Rumah PAN ini sebagai rumah diskusi untuk mencari solusi masalah. Sesama kader PAN, jangan berpolitik di rumah ini,” serunya.
Kaitan dengan penurunan kursi, Nining menegaskan sebetulnya tidak layak apabila di kepemimpinan Udin perolehan kursi menurun. Sebab, sepengamatannya Udin beserta jajarannya telah bekerja maksimal dan mampu memeriahkan partai dengan beragam program yang dilaksanakan.
“Sampai naon bae ge dilakukeun lah, istilahna mah kitu. Sampai dia sendiri mencalonkan wabup, nyaleg. Karena memang di politik itu berbeda. Sekarang berbicara A, besok berbicara Z,” jelas mantan anggota dewan 2 periode itu.
Kepada H Uba Sobari yang kini memimpin PAN, Nining juga berterimakasih atas penghargaannya mencantumkan namanya di kepengurusan MPPD. Meskipun usia tak lagi muda dan tak secerdas dulu, mungkin ada sesuatu yang bisa disumbangkan untuk membesarkan partai meskipun sedikit. Uba dinilainya tidak melupakan sejarah orang terdahulunya.
Sementara itu, Uba menyampaikan sambutan pada awal acara. Dengan gayanya yang santai, politisi yang mahir bermain catur ini tidak mau sesumbar target yang muluk. Menurutnya yang terpenting adalah bagaimana memperkuat struktur kepengurusan baik tingkat cabang maupun ranting.
“Karena dengan begitu maka secara otomatis akan menggerakkan partai jadi besar dengan perolehan kursi sesuai target yang tidak perlu terlalu disesumbarkan,” tandas mantan ketua BAZ tersebut.
Dalam acara itu hadir puluhan pengurus DPD dan MPPD. Selain Uba dan Raka, hadir pula Ade Jafar Sidiq, bendahara DPD. Hanya tak terlihat Toto Suharto yang dikabarkan keponakannya meninggal akibat kecelakaan. Cukup mengejutkan, hadir pula 2 mantan anggota dewan, Yudi Moch Rodi dan Rahmat Sahuri. (deden)