KUNINGAN (MASS)-Pameran Utama Kuningan Biennalle menampilkan tajuk “Niaga”. Ini menunjukkan bagaimana para seniman sangat jeli dalam memandang dinamika Sosial Masyarakat Kuningan.
Hal ini diungkapkan Sekda Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar Msi Pada acara Pembukaan Pameran Biennale, bertempat di Gedung Kesenian Raksawacana Sabtu (11/9/2021).
Ia mengatakan, gagasan niaga memiliki daya tarik sebagai awalan berangkat menemukan potensi dan kemungkinan transaksi lain seperti pengetahuan, pengalaman juga pikiran disamping tentang transaksi ekonomi.
“Seperti kita ketahui, hampir 30% Penduduk Kuningan berurbanisasi ke kota dan banyak yang menjadi pedagang di kota-kota besar,” ujarnya.
Sekda Kuningan menuturkan, pameran ini selain sebagai kesempatan membaca perkembangan seni rupa, berharap dapat memotret dan melacak pola niaga Warga Kuningan dengan aneka platform dan segala insfrastruktur organik-nya.
“Pada akhirnya dari potret ini akan muncul suatu pemikiran solutif atas fenomena yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Diterangkan, pameran ini sekaligus sebagai ajang, bagaimana masyarakat bisa menikmati, menghargai, mengapresiasi.
Kemudian, memetik nilai-nilai keutamaan, nilai-nilai kejuangan, kehalusan budi Masyarakat Kuningan, dan tentang peradaban sehingga akan merasa ikut memahami apa yang tengah terjadi di antara mereka.
Mantan Kadisdikbud ini berharap, semoga Kuningan Biennalle tetap konsisten dalam pelaksanaannya dan dapat menjadi even yang diperhitungkan di level yang lebih tinggi lagi yang mampu membawa nama Kuningan dikenal hingga mancanegara.
“Selamat berpameran dan selamat menikmati karya indah dari para seniman Kuningan dan lainnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu disajikan juga helaran kecapi sunda dan karya seni lainnya. Usai itu Sekda Kuningan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, Drs H Uca Somantri, MSi ditemani ketua penyelenggara, Komunitas Tudgam Abul Agung melihat karya seni.
Dian dan Uca merasa kagum melihat langsung karya seni rupa itu. Karya yang menggambarkan dinamika masyarakat Kuningan dalam melakukan niaga sebagai perantau di kota besar.(agus)