Connect with us

Hi, what are you looking for?

Social Culture

Ngabuburit Sambil Belajar Hidroponik

KUNINGAN (Mass) – Cukup banyak cara seseorang untuk menunggu waktu berbuka puasa, salah satunya Ngabuburit sambil belajar bertanam pola Hidroponik di sekretariat Gerakan Menanam Hidroponik (Gemaponik) Kabupaten Kuningan, Minggu (28/5). Tak hanya bisa melihat langsung tanaman yang dipajang di beberapa sudut ruangan, sejumlah papan informasi pun dapat dilihat langsung terkait Hidroponik tersebut.

Disamping menambah wawasan untuk mengetahui lebih dalam soal Hidroponik, para pengunjung tak dipungut biaya sepeser pun alias gratis jika ingin belajar di Gemaponik. Bagi yang ingin mengembangkan bisnis hidroponik pun, para pegiat Gemaponik dengan sukarela akan membimbing untuk mengarahkan cara bertanam pola Hidroponik yang efektif dan efisien.

Salah seorang penggagas Gemaponik Kuningan, H Udin Kusnaedi SE MSi menuturkan, Hidroponik merupakan budidaya pertanian tanpa media tanah. Sistem bercocok tanam secara hidroponik ini dapat memanfaatkan lahan yang sempit.

“Sistem pertanian hidroponik memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional. Kelebihan dari pertanian hidroponik adalah lahan terbatas bisa dimanfaatkan dan menghasilkan output yang lebih besar dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional, memiliki masa panen yang lebih cepat, tingkat pertumbuhan buah bisa lebih optimal karena semua unsur nutrisi tanaman tercukupi, penampilan sayuran dan buah yang dihasilkan terlihat menarik, bersih, serta keragaman ukuran dan bobotnya bisa terjaga,” bebernya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

H Udin sekaligus pengusaha muda itu menjelaskan, pola tanam hidroponik itu tidak membutuhkan modal yang besar. Sebab, sangat tergantung dengan budget yang dimiliki.

“Akan tetapi jika hanya sekedar hobi, dengan modal Rp50 ribu sudah cukup, yang paling murah bisa digunakan dengan memanfaatkan barang bekas misalnya kotak buah, ember cat dan botol air mineral,” sebutnya.

Sementara salah seorang pengunjung, Ristiani mengaku cukup senang bisa melihat beragam jenis tanaman yang ditanam dengan pola hidroponik. Bahkan, dirinya mengaku cukup tertarik untuk menerapkan pola tanam itu dirumahnya.

“Saya sebetulnya sudah sedikit tau tempat ini, karena masuk di Grup WA Bhayem Chanel. Jadi, sekalian tau juga kan kalau langsung ke tempatnya, liat tanaman sama media tanamnya seperti apa, lalu pupuk atau bahan yang digunakan untuk tanaman itu juga kaya gimana, ya sambil main sambil belajar,” pungkasnya. (andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Anything

KUNINGAN (MASS) – Petani Milenial Desa Hantara Young Smart Farmer Society e-Quanik Agri Nusantara, berhasil memanen buah pertama pertama budidaya melon premium varietas Cantaloupe...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Hasil budidaya pertanian baik hidroponik maupun konvensional dari para petani muda Kuningan, dijajakan ke warga Kuningan dalam Pasar Tani, Minggu (13/11/2023)...

Education

BREBES (MASS) – Mahasiswa KKN-PDik STKIP Muhammadiyah Kuningan melakukan penyuluhan ‘Pemanfaatan Lahan Sejengkal’ di Desa Banjaran Kecamatan Salem Brebes. Selama 2 hari, masyarakat desa...

Social Culture

KUNINGAN (Mass) – Gerakan menanam sayuran dengan pola Hidroponik makin gencar dilakukan, ditambah cara menanam hidroponik ramah lingkungan dan hemat lahan. Bagi yang ingin...

Social Culture

KUNINGAN (Mass) – Pengusaha muda sekaligus Ketua DPD PAN Kabupaten Kuningan H Udin Kusnaedi SE MSi mengenalkan sistem pertanian ramah lingkungan. Bersama timnya, Jiud...

Advertisement
Exit mobile version