KUNINGAN (MASS) – Setiap asal punya usul, setiap desa punya cerita. Mungkin itulah istilah yang tepat menggambarkan cerita turun temurun dari setiap wilayah. Seperti juga nama Desa/Kecamatan Nusaherang.
Kepala desa Nusaherang Neno Suseno menjelaskan baru-baru ini, bahwa nama desanya itu belum diketahui secara pasti asal mulanya, namun ada beberapa versi yang berkembang.
“Dari cerita ke cerita sih, kalo tau persis ya nggak, tapi ada dua versi. Pertama, (berhubungan dengan ) di Nusaherang ini ada situs sumur Nusa,” tuturnya.
Cerita ini, dianggap sebagai salah satu sumber asal-usul wilayahnya dinamani Nusaherang.
Versi lainnya, lebih ke unsur filosofis, atau makna yang terkadung dalam dua prasa kata tersebut, Nusa dan Herang.
Nusa, lanjut kuwu yang terpilih tahun 2019 itu, artinya mengarah ke manusia. Sedangkan herang, merupakan istilah bahasa Sunda menggambarkan hal yang bening, jernih, bersih.
Nama Nusaherang, diambil secara makna untuk menekankan bahwa desa Nusaherang haruslah selalu diisi dan dipimpin oleh manusia yang jernih.
Desa Nusaherang sendiri, terdiri dari 22 Rt dan 5 Dusun dengan luas wilayah 140,158 ha.
Sampai saat ini, diakui Neno belum ada bukti autentik soal sejarah desanya. Tapi filosofis yang terkandung di dalamnya, tentulah menjadi hal yang diamini dan diharapkan terwujud.
Namun, seperti halnya asal mula namanya, secara turun temurun, di Desa Nusaherang berkembang cerita tentang kedatangan Eyang Guru Ciptarasa dan dua anaknya Martawijaya dan Adiwijaya ke tempat yang masih kosong penduduk, babad alas, (dilansir dari berbagai sumber).
Setelah membangun tempat, Eyang Guru dengan penuh ketekunan serta keikhlasa jiwa, memohon kehadirat ilahi memberinya keyakinan untuk menyematkan nama di wilayah tersebut.
Atas kesucian jiwa itulah, dirinya diberi keyakinan menyematkan nama Nusaherang untuk wilayah tersebut.
Tempat biasa dipakai bermunajat itu, saat ini ada di tengah desa (puser desa) dan masih dilestarikan.
Bahkan, konon Sumur Nusa yang sampai saat ini dihormati masyarakat juga, dulunya dibuat Eyang Guru.
Konon, setelah terbentuk masyarakat di tempat itu, Eyang Guru kemudian mengembara.
Masyarakat banyak yang meyakini, keberadaan Darmaloka dan Situ Lengkong Panjalu pun ada kaitanya dengan pengembaraan Eyang Guru.
Versi lainnya tentang asal mula cerita Nusaherang, konon dulunya bernama Tarikolot. Tokohnya adalah Embah Kuwu Sangkan ( Pangeran Kian Santang ).
Diceritakan, Kuwu Sangkan, konon pernah singgah di tempat itu ketika mencari air untuk memberi minum kuda tunggangannyaPada waktu itu beliau menemukan sebuah sumur yang sangat jernih airnya ( herang ). Berawal dari situ nama Tarikolot diganti menjadi Nusaherang.
Sebelum menjadi ibukota kecamatan Nusaherang, dulunya desa ini masuk terotiri Kecamatan Kadugede. (eki)
Timu
7 Februari 2022 at 00:14
Mbah kuwu sangkan teh sanes Kian Santang tapi Pangeran Cakra Buana (Walang sungsang)