KUNINGAN (MASS) – Musyawarah Cabang (Musycab) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Kuningan ke 13 tidak berakhir dengan mulus. Pada kegiatan yang digelar di Hotel Purnama Mulya Cigugur pada Jumat (24/1/2020) tersebut, beberapa nama kandidat calon formatur gugur dalam seleksi administrasi dan menimbulkan beberapa reaksi.
Dua nama seperti Aban Nurya’ban Ali Al-fajar dan Heru Saepudin, kandidat calon formatur IMM Kuningan dari Unisa dinyatakan tidak lolos. Aban mengatakan syarat menjadi pimpinan cabang harus menempuh kurang lebih selama dua tahun lamanya sebagai anggota aktif.
“Panitia Pemilih (Panlih) menyelewengkan hal krusial, syarat Darul Arqom Madya (DAM). Padahal ada DPD IMM Jawa Barat yang turut hadir dan mengawasi jalannya Musycab, tapi tidak terpengaruh,” ujarnya.
Hasil formatur yang terpilih sebanyak 15 orang, namun dijelaskan Aban bahwa ke 15 calon tersebut masih dalam tingkatan pengkaderan Darul Arqom Dasar (DAD). Sementara, dalam Tanfidz yang menjadi pedoman organisasi IMM mengharuskan Darul Arqom Madya (DAM).
“Padahal jelas, untuk DAD diperuntukan tingkat Komisariat, DAM untuk Pimpinan Cabang dan DPD. Sedangkan untuk DAP (Darul Arqam Paripurna, red), diperuntukan bagi mereka yang melanjutkan ke jenjang Pimpinan Pusat,” jelasnya kembali.
Karena kecewa dan mengapa aturan tidak lagi berlaku, diakhir pemilihan Aban dan Heru beserta kader dari dua komisariat menyatakan sikap tidak setuju dengan menyerahkan jas almamater IMM kepada pihak Panlih sebagai bentuk protes.
Meski begitu, santer di pihak lainnya nama Sandi terpilih sebagai formatur. Pantauan kuninganmass.com di media sosial, beberapa ucapan selamat juga sudah ditujukan pada Sandi.
DPD Jawa Barat Nurfahmi Siddiq sempat menjelaskan kejadian tersebut merupakan dinamika yang wajar dalam suatu organisasi. Meski begitu, hal tersebut tidak boleh menjadi hambatan dalam pergerakan IMM kedepan.
“Saya yakin ini hanya sebatas dinamika dan tidak akan memanjang kepada hal lain. Saya yakin, formatur IMM yang baru bisa mengatasi hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Semuanya demi kebaikan dan kesejahteraan, serta memberikan warna,” paparnya. (eki)