Connect with us

Hi, what are you looking for?

Uncategorized

Muncul Tulisan Save Pesik, Ini Penyebabnya

KUNINGAN (MASS) – Diantara deretan peserta karnaval budaya Kuningan terseliplah rombongan bobotoh Persib yang juga penggemar Pesik Kuningan. Dalam pawai itu mereka membentangkan spanduk dengan kain putih bertuliskan  tagar #Save Pesik.

Bukan hanya tagar Save pasik, para bobotoh juga menyuarakan kerinduan agar Pesik bisa mentas di kasta tertinggi Indonesia. Kehadiran mereka menjadi perhatian serius warga Kuningan yang menonton karnaval.

Usut punya usut tagar Save Pesik itu tidak telepas dari absennya Pesik Kuningan dalam Liga 3 Indonesia. Tim Kebanggan Kuningan ini absen dalam kompetisi terndah di Indonesia itu.

Ironisnya kandang Pesik dijadikan tuan rumah perhelatan Liga 3 tersebut. Penyebab Pesik tidak berlaga alasannya klasik yakni masalah dana.

“Ini hanya inisiatif saya dan teman-teman pencinta Pesik. Sepakbola Kuningan berada dititik nadir, maka harus diperhatikan oleh semua pihak,” ucap Doray kepada kuninganmass.com Senin (11/9).

Sebelumnya dalam sebuah kesempatan belum lama ini Ketua Askab PSSI Kuningan H Sudirja mengatakan, penyebab tidak ambil bagian Pesik dalam Liga 3 adalah masalah dana. Selain itu juga ingin fokus ke Porda.

Sementara Bupati Kuningan H Acep Purnama MH usai membuka lomba panahan pernah bercerita kepada kuninganmass.com. Ia mengaku tidak mengtahui kalau Pesik tidak ambil bagian dalam Liga 3.

 

“Saya tidak tau bahkan Kuningan tidak ikut. Apalagi kandang Pesik dijadikan tuan rumah pada babak penyisihan. Nanti saya panggil pengurus,” sebut Acep.

Ia menerangkan, masalah dana tidak ada kendala. Selama ini pihaknya memperhatikan semua cabor di Kuningan, sehingga alasan dana tidak masuk akal.

Sekedar informasi puncak dari vakumnya sepakbola di Kuningan adalah tidak ambil bagian tim Pesik Kuningan dalam Liga 3. Liga 3 adalah merupakan kasta terendah sepakbola di Indonesia dan setiap klub wajib mengikutinya.

Tidak ambil bagian Pesik dalam Liga 3 membuat pencinta sepakbola di Kuningan meradang. Mereka menumpahkan kekesalan melalui media sosial. Hal ini agar diketahui oleh warga Kuningan. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version