KUNINGAN (MASS) – Kepala Dapur MBG Luragung Landeuh, Gugum, mengaku menyesalkan dengan kejadian dugaan keracunan puluhan siswa SMAN 1 Luragung, Jumat (3/10/2025).
Kepada Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, ia mengaku sebenarnya apa yang dilakukan di dapur MBG, sudah setiap hari berjalan seperti biasanya.
“Hari ini kita tidak menduga sama sekali,” akunya sembari mengaku bahwa prosesnya sudah sesuai SOP.
Ditanya apakah di Dapur MBG Luragung Landeuh sudah lengkap ada ahli gizi dan lain-lain, Gugum mengiyakan. Dapurnya merupakan dapur pertama di Luragung yang melayani 4000 siswa.
“Kalo dibilang kerepotan ya kerepotan, cuman mau pemerataan dapur lain belum siap,” terangnya.
Selain SMAN 1 Luragung, yang dilayani Dapur MBG-nya adalah SMPN 1 Luragung, serta SMKN 1 Luragung. Namun sejauh ini yang dilaporkan keracunan hanya SMAN 1 Luragung.
Untuk SMPN 1 Luragung sendiri, hanya dilaporkan beberapa tidak masuk sekolah namun belum tentu karena gejala tersebut. SMKN 1 Luragung juga tidak dilaporkan hal serupa.
Gugum ditanya soal jam memasak menu MBG oleh Bupati. Ia mengaku mulai bersiap dan masak sekitar jam 12 malam, selesai sekitar pukul 02.00 WIB dan 03.00 WIB.
Meski makanan sudah siap, biasanya dibiarkan terlebih dahulu agar menguap, dan dimasukan ompreng secara bertahap.
“Setiap pagi saya sarapan di ompreng. Pembersih ompreng datang jam 1 siang, mereka juga makan yang sama,” jawabnya menunjukkan aman-aman saja, saat ditanya Bupati Kuningan apakah ada tester menu MBG atau tidak.
Ditanya lagi apakah ada kemungkinan keracunan dari menu MBG, dijawab bisa saja dari kuah (karena berpotensi lendir). Bupati juga kemudian berpesan agar pengolahan masakan bisa lebih baik kedepannya. “Mudah-mudahan anak-anak tidak trauma,” kata Bupati Dian di akhir. (eki)