KUNINGAN – Pernyataan salah seorang bakal calon bupati dari Partai Demokrat, Yosa Octora Santono, yang meminta rekomendasi partai untuk jatuh kepadanya, ditanggapi dingin oleh salah satu orang dekat H Mamat Robby Suganda (MR), Rio Kencono.
Begitu pula perihal pencalonan 4 tahun lalu yang mengaku Yosa disuruh mundur dari bursa penjaringan oleh MR, ditanggapi santai olehnya. Terlebih menyangkut Yosa yang meminta gantian agar giliran MR yang mundur dari pencalonan, Rio geleng-geleng kepala.
“Saya bingung apa yang harus ditanggapi, masa iya sekelas bakal calon bupati minta gantian? kalo gitu nanti besok-besok kita minta saja ke Pa Acep untuk gantian jadi bupatinya,” ketus pria yang pernah menjadi konsultan politik pasangan bupati dan wabup Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi itu, Kamis (13/4/2017).
Kepada putra dari anggota DPR RI Fraksi Demokrat, H Amin Santono tersebut, Rio malah memberikan nasihat. Begitu juga kepada konsultan dan para tim suksesnya.
“Mungkin komentar saya adalah bukan kepada Kang Yosanya, tapi kepada konsultan dan para tim sukses beliau, sarannya adalah, kedewasaan berpolitik Kang Yosa perlu ditingkatkan,” ucapnya.
Pria yang kini berprofesi juga sebagai dosen di salah satu universitas di Serang Banten itu memandang perlu untuk meluruskan. Sebab menurutnya pernyataan Yosa kala mengembalikan formulir pendaftaran terkesan hiperbola. Yaitu pernyataan mengalah Yosa 4 tahun lalu, yang membuat seolah-olah MR diberikan kesempatan oleh Yosa.
“Ini juga lucu, setahu saya, 4 tahun lalu yang mengambil formulir dan mendaftar sebagai bacabup itu bukan hanya MR deh. Kalaupun Kang Yosa tidak mendaftar jangan katakan karena mengalah dari MR, karena kita tahu sendiri sosok MR pada saat itu benar-benar menjadi tranding topic, salah satu alternatif figur cabup terkuat,” kata Rio.
Jika MR dianggap sebagai kompetitor oleh Yosa, Rio mewakili MR dan timnya, mengaku malah tersanjung dan menganggap pernyataan itu adalah pujian. Karena dengan dianggap sebagai kompetitor, membuktikan bahwa kekuatan MR masih besar.
“Saya pastikan dan tegaskan, Kang Robby menganggap semua bacabup asal Demokrat adalah teman, tidak menganggap sebagai kompetitor. Karena seperti di 2013 lalu, meskipun kita sudah menganggap semua teman, tapi yang menganggap MR sebagai kompetitor malah kurang membantu dalam hal pemenangan. Terbukti di desa bahkan TPS sosok yang menganggap MR kompetitor, suara MR kecil disana,” pungkasnya. (deden)