KUNINGAN (MASS) – Dalam menjabat sebagai Plt Bupati selama beberapa bulan ini, Dede Sembada dipersepsikan orang bercitra positif. Terobosannya dalam menggulirkan kebijakan kerap dielu-elukan masyarakat. Tepat hari Jumat 25 Mei ini jabatannya sebagai Plt Bupati memasuki hari ke 100 berbarengan dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kuningan.
Beberapa kalangan menilai, sedikit kebijakan yang dilambungkan oleh Desem ternyata berefek besar. Ambil contoh, pembenahan pola karir, pemasangan tanda pangkat, pelimpahan kewenangan kepada camat, penerbitan SK bagi tenaga honorer K2 dan non kategori serta kebijakan lainnya.
Julukan “Bupati Pray” ini pun dianggap beberapa kalangan pantas disematkan kepada Dede Sembada. Betapa tidak, baru saja ia diangkat jadi Plt Bupati, bencana banjir dan longsor melanda Kuningan wilayah timur dan selatan. Namun kesigapannya dalam memimpin mampu menuntaskan persoalan, hingga terbangunnya Huntara bagi para pengungsi yang tentu menguras dana tidak sedikit.
Satu masalah besar lain yakni Utang BPJS yang nilainya mencapai Rp89 milyar. Dengan bawaannya yang mampu membuat “pray”, kembali Desem harus memikul beban dan dituntut untuk mencarikan solusi. Masalah yang ditimbulkan sejak 2005 silam pun, harus ia tanggung. Meski Desem dipersepsikan sebagai tukang “cuci piring” tapi politisi asal Ciawigebang ini menegaskan tidak mau “cuci tangan”.
Dalam waktu yang tidak sampai 4 bulan, telah banyak kenangan yang Desem goreskan untuk kabupaten ini. Tidak berlebihan jika ada orang yang mengatakan, masa kepemimpinan Desem yang kurang dari 5 bulan ini, mampu mengalahkan kepemimpinan selama bertahun-tahun.
Bukti kerja kerasnya, dari KNPI tahun ini Desem mendapatkan penghargaan dari sisi kepeloporan pembangunan dan peduli kepemudaan. Begitu pula dari Mendagri pun Desem menjadi bagian penting dalam menghantarkan Pemkab Kuningan meraih prestasi kinerja tertinggi. Bahkan baru pekan kemarin (18/5/2018), Desem pun mendapatkan penghargaan dari Kemenkeu RI sebagai penyalur Dana Desa (DD) terbaik ketiga di Jabar.
Namun itu hanya sebatas penghargaan. Yang dibutuhkan adalah penilaian publik. Oleh karena itu, sebelum masa jabatannya sebagai plt bupati berakhir 23 Juni nanti, kinerja Desem perlu diukur langsung oleh masyarakat.
“Portal berita kuninganmass.com mencoba memfasilitasi publik lewat polling tingkat kepuasan kinerja terhadap kepemimpinan pak Dede Sembada. Itung-itung peringatan 100 kerja Plt Bupati,” ujar Koordinator Tim Polling, Deden Rijalul Umam diamini Agus Mustawan, Muhajir Affandi dan Moch Argi.
Untuk membuktikan apakah betul kepemimpinan Desem berhasil mengalahkan kepemimpinan Bupati H Acep Purnama yang sekarang non aktif, maka dipandang perlu untuk membandingkan. Dengan begitu, opini yang berkembang dimasyarakat bukan hanya sekadar asumsi melainkan betul-betul hasil penilaian masyarakat.
“Nah makanya pada polling kepuasan kinerja ini kami membandingkan antara pak Dede Sembada dan pak H Acep Purnama. Kepada masyarakat Kuningan bisa memilih satu diantara dua opsi yang dapat diakses di http://polling.kuninganmass.com/poll/kinerja-plt-bupati-kuningan/,” kata Deden tepat pukul 00.00 WIB Jumat (25/5/2018). (ali)